Pria Palestina Tewas Saat Tentara Israel Akan Hancurkan Rumah Warga

Pria Palestina Tewas Saat Tentara Israel Akan Hancurkan Rumah Warga

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 13:08 WIB
Ilustrasi penembakan tentara Israel
Ilustrasi (Foto: Zaki Alfarabi/detikcom)
Jakarta -

Seorang warga Palestina tewas dan 16 orang lainnya luka-luka ketika pasukan Israel memasuki Jenin di Tepi Barat untuk melakukan pembongkaran rumah.

"Hasil dari agresi Israel terhadap Jenin saat fajar hari ini: seorang martir berusia 29 tahun dan 16 terluka dengan peluru dan pecahan peluru yang dirawat di rumah sakit," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir dari media Al-Arabiya, Selasa (6/9/2022).

Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengidentifikasi warga Palestina yang tewas itu adalah Mohammed Musa Mohammed Sabaaneh, seorang pria berusia 29 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya memasuki Jenin semalam "untuk menghancurkan kediaman" pelaku serangan penembakan mematikan di Tel Aviv pada bulan April lalu.

Pria tersebut, Raad Hazem membunuh tiga warga Israel dalam penembakan di distrik kehidupan malam yang sibuk, Dizengoff Street di Tel Aviv pada 7 April, sebelum ditembak mati setelah perburuan besar-besaran.

ADVERTISEMENT

Ayahnya Fathi Hazem dan saudaranya, Hamam, keduanya dicari oleh Israel.

Penembakan di Tel Aviv tersebut adalah bagian dari gelombang serangan terhadap target Israel di mana 19 orang, kebanyakan warga sipil Israel di Israel, tewas. Sebagian besar serangan itu dilakukan oleh warga Palestina. Tiga penyerang Arab Israel juga tewas.

Sebagai respons, Israel meluncurkan serangan hampir setiap malam di kota-kota Tepi Barat. Pada hari Senin (5/9) waktu setempat, kepala Angkatan Bersenjata Israel Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan "sekitar 1.500 orang buronan ditangkap dan ratusan serangan dicegah" dalam operasi tersebut.

Simak video 'Dua Warga Palestina Tembaki Bus Berisi Tentara Israel di Tepi Barat':

[Gambas:Video 20detik]



Kohavi menambahkan bahwa Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas "tidak dapat" mengendalikan daerah-daerah tertentu di Tepi Barat.

Para aktivis hak asasi manusia telah mengecam kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah para tersangka penyerang. Disebutkan bahwa kebijakan itu merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-milisi, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.

Namun otoritas Israel menegaskan bahwa praktik itu efektif dalam mencegah beberapa warga Palestina melakukan serangan.

Diketahui bahwa Israel telah menduduki wilayah Tepi Barat sejak 1967, ketika mereka berhasil merebut wilayah itu dari Yordania.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads