Israel Sebut Tentaranya Tak Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera

Israel Sebut Tentaranya Tak Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Sep 2022 09:40 WIB
Jurnalis Al Jazeera bernama Shireen Abu Aqleh tewas ditembak pasukan Israel. Abu Aqleh menggambarkan dia sebagai sosok pemberani, baik hati, dan mewakili suara rakyat Palestina.
Shireen Abu Akleh (dok. AP/Majdi Mohammed)
Tel Aviv -

Penyelidikan Israel menyimpulkan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang tewas pada Mei lalu, kemungkinan ditembak secara tidak sengaja oleh seorang tentara Israel. Otoritas Tel Aviv menegaskan bahwa Abu Akleh tidak menjadi sasaran dengan sengaja oleh tentara Israel dalam insiden itu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/9/2022), Abu Akleh yang merupakan warga negara Palestina dan Amerika Serikat (AS) itu tewas ditembak pada 11 Mei lalu, saat sedang meliput operasi militer Israel di area Jenin yang rawan konflik di Tepi Barat. Penembakan fatal yang menewaskan Abu Akleh itu menjadi sorotan global.

Militer Israel mengatakan bahwa tentaranya yang melakukan operasi di Jenin diserang tembakan dari semua sisi dan harus membalas tembakan itu, termasuk ke area di mana Abu Akleh berdiri dalam jarak hanya 200 meter dari posisi tentara-tentara Israel itu, namun mereka tidak bisa mengidentifikasinya sebagai jurnalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kemungkinan besar bahwa Abu Akleh secara tidak sengaja terkena tembakan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) yang ditembakkan ke arah tersangka-tersangka yang teridentifikasi sebagai sekelompok pria bersenjata Palestina," demikian kesimpulan hasil penyelidikan Israel.

Namun kesimpulan Israel itu juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan Abu Akleh terkena tembakan pria bersenjata Palestina.

ADVERTISEMENT

Penyelidikan Israel yang mencakup wawancara dengan tentara-tentara Israel, analisis tempat kejadian perkara (TKP), dan rekaman audio juga video itu menemukan bahwa 'tidak mungkin untuk secara tegas menentukan sumber tembakan' yang menewaskan Abu Akleh.

Tapi Israel telah berulang kali membantah bahwa Abu Akleh secara sengaja menjadi target tentara-tentaranya. Disebutkan otoritas Israel bahwa hasil penyelidikan menunjukkan tentara-tentara Israel telah bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kami bisa mengatakan dengan keyakinan 100 persen bahwa tidak ada tentara IDF yang secara sengaja mengarahkan tembakan terhadap seorang reporter atau orang-orang yang tidak terlibat di lapangan," tegas seorang pejabat militer senior Israel yang menjelaskan hasil penyelidikan itu kepada wartawan.

Simak Video 'Dua Warga Palestina Tembaki Bus Berisi Tentara Israel di Tepi Barat':

[Gambas:Video 20detik]



Kematian Abu Akleh, yang merupakan salah satu wajah paling dikenal dalam melaporkan konflik Israel-Palestina selama dua dekade, telah memicu kemarahan global, khususnya setelah polisi Israel memukuli para pelayat saat pemakaman Abu Akleh di Yerusalem.

Keterangan sejumlah saksi mata lainnya membantah klaim Israel yang menyebut saat itu tentaranya diserang dari arah Abu Akleh berdiri sebelum tewas tertembak.

"Semua bukti, fakta dan penyelidikan yang telah dilakukan membuktikan bahwa Israel adalah pelakunya dan bahwa Israel telah membunuh Shireen dan Israel harus bertanggung jawab atas kejahatannya," tegas Nabil Abu Rudeineh selaku juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Keluarga Abu Akleh menyatakan 'sangat terluka, frustrasi dan kecewa' dengan pernyataan Israel, yang disebut sebagai 'upaya mengaburkan kebenaran dan menghindari tanggung jawab atas pembunuhan Shireen Abu Akleh'.

Kepala biro lokal Al Jazeera, Wali al-Omari, menuturkan kepada Reuters bahwa kesimpulan penyelidikan Israel itu menjadi upaya menghindari penyelidikan kriminal independen.

"Jelas bahwa mereka berupaya mengabadikan ambiguitas dan penipuan di satu sisi, sementara pada saat bersamaan, membersihkan diri mereka dari kesalahan dengan mengklaim bahwa ada baku tembak. Ini semua bohong, karena semua keterangan dan video dan saksi mata membantah klaim mereka," tegasnya.

Para pejabat Palestina dan keluarga Abu Akleh meyakini bahwa jurnalis Al Jazeera itu dibunuh dengan sengaja dan menolak mentah-mentah pernyataan Israel soal keberadaan militan di dekat lokasi Abu Akleh berdiri saat itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads