Erdogan-Putin Teleponan, Tawarkan Jadi Penengah Soal PLTN Ukraina

Erdogan-Putin Teleponan, Tawarkan Jadi Penengah Soal PLTN Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 03 Sep 2022 19:16 WIB
Turkish President Tayyip Erdogan and his Russian counterpart Vladimir Putin attend a meeting in Ankara, Turkey April 3, 2018. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.
Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Jakarta -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negaranya bisa menjadi penengah dalam kebuntuan atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Hal itu disampaikan Erdogan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraan via telepon pada hari Sabtu (3/9).

"Presiden Erdogan menyatakan bahwa Turki dapat memainkan peran fasilitator di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, seperti yang mereka lakukan dalam kesepakatan gandum," kata kepresidenan Turki, dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (3/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukraina, salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia, terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah invasi Rusia dimulai pada Februari lalu. Hal ini telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya krisis pangan global.

Ekspor gandum yang melintasi pelabuhan Laut Hitam kemudian dilanjutkan di bawah kesepakatan yang ditandatangani pada Juli oleh Ukraina dan Rusia dengan PBB dan Turki sebagai penjamin.

ADVERTISEMENT

Bulan lalu, Erdogan mengingatkan soal bahaya bencana nuklir ketika dia mengunjungi kota Lviv untuk berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Kami khawatir. Kami tidak menginginkan Chernobyl lagi," kata pemimpin Turki itu.

Saat ini, kekhawatiran meningkat atas keamanan pembangkit nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, yang berada di bawah kendali Rusia.

Sebuah tim beranggotakan 14 orang dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengunjungi Zaporizhzhia, dengan kepala pengawas nuklir PBB tersebut, Rafael Grossi, mengatakan bahwa tempat tersebut telah rusak dalam pertempuran.

Kremlin menyatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Putin, Erdogan menekankan "peran konstruktif" Rusia dalam mengatur misi IAEA tersebut.

Simak Video 'Rusia Tuding Ukraina Serang Zaporizhzhia, Ingin Kacaukan Misi IAEA':

[Gambas:Video 20detik]



Turki, yang memiliki hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina, telah memasok Ukraina dengan drone dan menolak untuk bergabung dengan sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia.

Kremlin mengatakan pada hari Sabtu bahwa kedua pemimpin itu mengkonfirmasi "niat untuk memperluas hubungan perdagangan dan ekonomi, termasuk promosi proyek strategis bersama di sektor energi".

Erdogan dan Putin pun sepakat untuk berbicara lebih lanjut di Samarkand di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai pada 15-16 September, menurut kepresidenan Turki.

Pemimpin Turki itu juga menyampaikan belasungkawa atas kematian pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads