Putin Tak Akan Hadiri Pemakaman Mikhail Gorbachev, Kenapa?

Putin Tak Akan Hadiri Pemakaman Mikhail Gorbachev, Kenapa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Sep 2022 09:55 WIB
FILE - Russias President Vladimir Putin, right, talks with former Soviet President Mikhail Gorbachev at the start of a news conference at the Castle of Gottorf in Schleswig, northern Germany, Tuesday, Dec. 21, 2004. One stood for freedom, openness, peace and closer ties with the outside world. The other is jailing critics, muzzling journalists, pushing his country deeper into isolation and waging Europes bloodiest conflict since World War II. Such are historys bookends between Mikhail Gorbachev, the last leader of the Soviet Union, and Vladimir Putin, president of Russia. (Carsten Rehder/dpa via AP, File)
Presiden Vladimir Putin berbicara dengan Mikhail Gorbachev dalam foto tahun 2004 (Carsten Rehder/dpa via AP, File)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pemakaman pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev, yang dijadwalkan akan digelar Sabtu (3/9) besok. Apa alasannya?

Gorbachev meninggal dunia dalam usia 91 tahun pada Selasa (30/8) waktu setempat, setelah mengalami sakit parah dan berkepanjangan. Otoritas Rusia tidak menyebutkan lebih lanjut penyakit yang diderita mendiang Gorbachev.

Gorbachev yang menjabat Presiden Uni Soviet tahun 1985 hingga 1991 silam, diketahui mampu mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah, namun gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet. Dia dihujani pujian oleh Barat, namun dicemooh banyak warga Rusia karena dianggap bertanggung jawab atas runtuhnya Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seremoni perpisahan dan pemakaman akan digelar pada 3 September, tapi sayangnya jadwal kerja presiden tidak mengizinkannya (untuk hadir)," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Jumat (2/9/2022).

Peskov menyatakan bahwa Putin telah memberikan penghormatan terakhir kepada Gorbachev di rumah sakit yang menjadi tempat dia meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Tayangan televisi pemerintah Rusia menunjukkan Putin meletakkan karangan bunga mawar merah di dekat peti mati Gorbachev, yang ditempatkan di sebuah aula besar, sebelum mengheningkan cipta sejenak.

Putin juga menundukkan kepalanya, meletakkan tangannya sebentar di atas peti mati Gobachev, kemudian membuat tanda salib.

Seremoni pemakaman Gorbachev akan digelar pada Sabtu (3/9) waktu setempat di Moscow Hall of Columns, yang secara historis digunakan untuk seremoni pemakaman para pejabat tinggi Rusia, termasuk mendiang Joseph Stalin tahun 1953 silam.

Simak juga 'Mikhail Gorbachev, Tokoh Perubahan Dibenci Rusia-Dipuji Barat':

[Gambas:Video 20detik]



Pada hari yang sama, Gorbachev akan dimakamkan di pemakaman terkemuka Novodecvichy di Moskow, tepatnya di sebelah makam istrinya, Raisa, yang meninggal dunia tahun 1999.

Peskov menyatakan akan ada 'elemen pemakaman kenegaraan' untuk Gorbachev, termasuk barisan pengawal kehormatan. Disebutkan juga bahwa seremoni pemakaman Gorbachev akan digelar dengan bantuan negara.

Namun, seperti dilansir Reuters, seremoni pemakaman Gorbachev akan sangat kontras dengan pemakaman mantan Presiden Rusia Boris Yelstin, yang berperan penting dalam menggulingkan Gorbachev ketika Uni Soviet runtuh. Mendiang Yeltsin juga diketahui memilih Putin, yang saat itu masih menjadi perwira KGB, sebagai orang yang paling cocok untuk menggantikan dirinya sebagai Presiden Rusia.

Ketika Yeltsin meninggal dunia tahun 2007, Putin menetapkan hari berkabung nasional. Bersama para pemimpin dunia lainnya, Putin menghadiri langsung pemakaman kenegaraan untuk Yeltsin yang digelar di Cathedral of Christ the Saviour di Moskow.

Sosok Gorbachev dikenal mengubah sejarah dengan memicu keruntuhan Uni Soviet, yang menjadikannya sebagai salah satu tokoh besar abad ke-20. Reformasi yang dibawanya sebagai pemimpin Soviet mengubah negaranya dan memampukan Eropa Timur untuk membebaskan diri dari kekuasaan Soviet.

Sementara perubahan yang dia lakukan membuat sosoknya dianggap penting di Barat, Gorbachev mendapat cemoohan banyak warga Rusia setelah negara itu jatuh dalam kekacauan ekonomi dan pengaruh internasionalnya pun menurun.

Lima tahun usai mengambil alih kekuasaan Rusia pada tahun 2000, Putin menyebut runtuhnya Uni Soviet sebagai 'bencana geopolitik terbesar abad ke-20'.

Namun dalam surat belasungkawa yang dirilis Kremlin, Putin memuji Gorbachev sebagai 'seorang politikus dan negarawan yang memiliki dampak besar pada sejarah dunia'.

"Dia memimpin negara kita selama periode yang kompleks, banyak perubahan dramatis, kebijakan luar negeri skala besar, tantangan ekonomi dan sosial," sebut Putin merujuk pada Gorbachev.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads