Sebuah kapal feri antarpulau dilanda kebakaran hebat saat berlayar mendekati pelabuhan di Manila bagian selatan, Filipina. Banyak penumpang nekat melompat ke dalam air saat api berkobar cepat karena angin yang berhembus kencang.
Untungnya, lebih dari 80 penumpang dan awak kapal feri itu berhasil diselamatkan. Demikian seperti dilansir Associated Press, Sabtu (27/8/2022).
Pihak penjaga pantai Filipina dalam pernyataannya menyebut dua penumpang lainnya masih hilang. Namun otoritas setempat tengah memeriksa apakah dua penumpang itu benar-benar hilang atau sebenarnya telah diselamatkan namun pulang ke rumah sendiri tanpa melapor pada petugas di lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal feri dengan nama M/V Asia Philippines itu tercatat membawa 49 penumpang dan 38 awak kapal saat kebakaran terjadi pada Jumat (26/8) waktu setempat.
Penyebab kebakaran itu belum diketahui secara jelas.
Menurut salah satu penumpang yang selamat, kapal feri itu berlayar dari kota Calapan di Provinsi Oriental Mindoro dan berjarak hanya satu kilometer dari pelabuhan Batangas ketika asap muncul dari dek kedua yang diikuti oleh kobaran api.
Jarak kapal yang dekat dengan pelabuhan memungkinkan dilakukannya operasi penyelamatan dengan cepat, bahkan setelah malam tiba, oleh kapal-kapal penjaga pantai dan kapal-kapal lainnya yang ada di dekat lokasi kejadian.
Salah satu kapal bahkan membantu penjaga pantai memadamkan api, yang melalap kapal feri yang juga membawa 16 mobil dan truk itu.
Kapal feri yang terbakar itu telah ditarik ke berlabuh, dengan pihak penjaga pantai Filipina menyatakan penyelidikan tengah dilakukan.
Insiden di lautan tergolong cukup sering terjadi di Filipina karena badai yang sering melanda, kapal-kapal yang tidak dirawat dengan baik, kapal kelebihan muatan atau penumpang, dan penegakan peraturan keselamatan yang tidak tegas, terutama di provinsi-provinsi terpencil.
Pada Desember 1987 silam, kapal feri Dona Paz tenggelam setelah bertabrakan dengan sebuah kapal tanker bahan bakar hingga menewaskan lebih dari 4.300 orang dalam bencana maritim terburuk di dunia.