AS Ancam Turki soal Hubungan Bisnis dengan Rusia

AS Ancam Turki soal Hubungan Bisnis dengan Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Agu 2022 17:21 WIB
Russian President Vladimir Putin, right, and Turkish President Recep Tayyip Erdogan talk to each other during their meeting in the Bocharov Ruchei residence in the Black Sea resort of Sochi, Russia, Wednesday, Sept. 29, 2021. (Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Erdogan dan Putin duduk bersama dalam pertemuan di Sochi, Rusia, beberapa waktu lalu (dok. Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Ankara -

Asosiasi bisnis utama Turki mengonfirmasi telah menerima surat dari Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) yang isinya memperingatkan sanksi mungkin dijatuhkan jika terus melakukan bisnis dengan Rusia.

Seperti dilansir AFP, Rabu (24/8/2022), Washington DC semakin mengkhawatirkan bahwa pemerintah dan bisnis Rusia menggunakan Turki untuk menghindari pembatasan finansial dan perdagangan yang diterapkan Barat merespons invasi Moskow ke Ukraina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dalam pertemuan puncak di Sochi pada awal bulan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data resmi menunjukkan nilai ekspor Turki ke Rusia antara bulan Mei dan Juli bertumbuh hampir 50 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan impor minyak Rusia ke Turki membengkak dan kedua negara sepakat beralih ke pembayaran Rubel untuk gas alam yang diekspor oleh raksasa energi terkait Kremlin, Gazprom.

Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo melakukan kunjungan langka ke Ankara dan Istanbul pada Juni lalu untuk menyampaikan kekhawatiran AS bahwa para oligarki dan bisnis besar Rusia menggunakan entitas Turki untuk menghindari sanksi-sanksi Barat.

ADVERTISEMENT

Turki yang merupakan anggota NATO ini diketahui menjalin hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina. Turki harus tetap netral terkait konflik yang terjadi antara Moskow dan Kiev, serta menolak bergabung dengan negara-negara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia.

Adeyemo menindaklanjuti kunjungannya dengan surat yang ditujukan kepada asosiasi bisnis Turki, TUSIAD dan Kamar Dagang Amerika di Turki. Surat itu memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan dan bank-bank Turki berada dalam bahaya dijatuhi sanksi.

TUSIAD dalam pernyataannya pada Selasa (23/8) menyebut telah meneruskan surat itu kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan Turki. Isi surat itu pertama kali dilaporkan oleh media terkemuka The Wall Street Journal (WSJ) pekan ini.

"Setiap individu atau entitas yang memberikan dukungan material kepada orang-orang yang ditetapkan oleh AS berisiko terkena sanksi AS," tulis Adeyemo dalam suratnya.

"Bank-bank Turki tidak bisa berharap untuk menjalin hubungan yang bersesuaian dengan bank-bank Rusia yang terkena sanksi dan mempertahankan hubungan mereka dengan bank-bank global utama juga akses kepada dolar AS dan mata uang utama lainnya," imbuh surat itu.

Para pejabat Turki belum secara resmi merespons surat Adeyemo itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads