Biden Perintahkan Serangan ke Suriah, Targetnya Kelompok Terkait Iran

Biden Perintahkan Serangan ke Suriah, Targetnya Kelompok Terkait Iran

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Agu 2022 13:22 WIB
A Syrian national flag flutters near residents who said they have received permission from the Syrian government to leave the besieged town as they wait with their belongings after an aid convoy entered Madaya, Syria, January 14, 2016. Aid was sent on Thursday to the Syrian town blockaded by pro-government forces and two villages besieged by rebels for the second time this week, and a U.N. official said he hoped to make more deliveries to areas where people are starving. Dozens of trucks left Damascus for the town of Madaya at the Lebanese border, and the two villages of Kefraya and al-Foua in rebel-held Idlib province. Tens of thousands of people have been trapped in the areas for months. REUTERS/Omar Sanadiki
Ilustrasi (dok. REUTERS/Omar Sanadiki)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan serangan udara terhadap posisi-posisi terkait Iran di wilayah Deir al-Zor, Suriah. Serangan militer AS itu difokuskan pada fasilitas yang diduga digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/8/2022), Komando Pusat militer AS menyatakan bahwa serangan udara semacam itu dimaksudkan untuk melindungi pasukan AS dari serangan kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Komando Pusat AS menyinggung salah satu insiden pada 15 Agustus, yang dilaporkan Reuters melibatkan serangan drone terhadap kompleks yang dikelola oleh koalisi dan petempur oposisi Suriah yang didukung AS. Tidak ada korban jiwa akibat serangan drone itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden memberikan arahan untuk serangan-serangan ini," ujar juru bicara Komando Pusat AS, Kolonel Militer Joe Buccino.

Komando Pusat AS menyebut serangan itu sebagai 'tindakan proporsional, yang disengaja dan dimaksudkan untuk membatasi risiko eskalasi dan meminimalkan risiko jatuhnya korban'.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Komando Pusat AS soal serangan pada Selasa (23/8) waktu setempat itu tidak menyebut apakah ada korban atau tidak, juga tidak menyebut apakah serangan udara itu dilancarkan dengan pesawat berawak atau tidak berawak (drone).

Ini bukan pertama kalinya pesawat-pesawat tempur AS menyerang pasukan atau kelompok yang didukung Iran di wilayah Irak dan Suriah. Militer AS sebelumnya menggempur fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak pada Juni tahun lalu.

Simak Video: Bertemu Putin-Raisi, Erdogan Minta Bantuan Lawan Teroris di Suriah

[Gambas:Video 20detik]



Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah selama operasi melawan ISIS pada era pemerintahan Presiden Barack Obama, bermitra dengan kelompok pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Ada sekitar 900 tentara AS yang dikerahkan ke Suriah, dengan sebagian besar di wilayah timur negara itu.

Namun milisi yang didukung Iran mampu membangun pijakan di Suriah, sembari bertempur membantu pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil Suriah.

Milisi yang didukung Iran sangat terkonsentrasi di sebelah barat Eufrat di Provinsi Deir al-Zor, di mana mereka mendapat pasokan dari Irak melalui perlintasan perbatasan al-Bukamal.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads