Zelensky Bersumpah Kembalikan Kekuasaan Atas Crimea yang Dicaplok Rusia

Zelensky Bersumpah Kembalikan Kekuasaan Atas Crimea yang Dicaplok Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Agu 2022 09:30 WIB
Ukraines President Volodymyr Zelenskiy attends a joint news briefing with Polands President Andrzej Duda, amid Russias attack on Ukraine, in Kyiv, Ukraine August 23, 2022. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)
Kiev -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk mengembalikan kekuasaan Ukraina atas Crimea yang dicaplok Rusia sejak tahun 2014 lalu. Zelensky menyebut langkah ini akan membantu menegakkan kembali 'hukum dan ketertiban dunia'.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/8/2022), penegasan itu disampaikan Zelensky saat berbicara dalam konferensi internasional soal Crimea pada Selasa (23/8) waktu setempat. Forum dengan nama resmi Crimea Platform ini berupaya memulihkan integritas wilayah Ukraina dan mengakhiri pencaplokan Crimea oleh Rusia.

Dituturkan Zelensky dalam forum itu bahwa mendapatkan kembali kendali atas Semenanjung Crimea akan menjadi 'langkah antiperang terbesar'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya dimulai dengan Crimea, dan akan berakhir dengan Crimea," cetus Zelensky dalam pidato pembukaan Crimea Platform.

Menyerukan kemenangan atas Rusia, Zelensky menegaskan bahwa: "Diperlukan untuk membebaskan Crimea dari pendudukan ... Ini akan menjadi kebangkitan hukum dan ketertiban dunia."

ADVERTISEMENT

Zelensky mengatakan bahwa perwakilan dari 60 negara dan organisasi internasional berpartisipasi dalam pertemuan puncak forum itu, yang mencakup 40 presiden dan perdana menteri dari berbagai negara'.

Hampir semua pemimpin asing hadir secara virtual, namun Presiden Polandia Andrzej Duda hadir secara langsung. Dia mendorong para pemimpin global untuk tidak menutup sebelah mata terhadap apa yang dia gambarkan sebagai agresi Rusia. Dia juga menyatakan tidak mungkin untuk kembali ke bisnis seperti biasa dengan Moskow.

"Crimea adalah, tetap dan akan menjadi bagian dari Ukraina, sama seperti Gdansk bagian dari Polandia, Nice bagian dari Prancis, Cologne bagian dari Jerman, dan Rotterdam bagian dari Belanda," ucapnya.

Simak video 'Wanti-wanti Zelensky ke Warga soal Serangan Rusia di HUT Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan Crimea, yang kini menjadi lokasi markas Armada Laut Hitam Moskow. Rusia bahkan menggunakan Semenanjung Crimea sebagai platform untuk melancarkan serangan rudal ke target-target Ukraina.

Otoritas Rusia membantah adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Crimea, dan bahkan menyebut referendum yang digelar usai pasukan Moskow merebut semenanjung itu menunjukkan warga Crimea benar-benar ingin menjadi bagian dari Rusia. Referendum itu tidak diakui oleh banyak negara.

Dalam pernyataannya, Zelensky menuduh Rusia telah mengubah Crimea menjadi 'zona bencana ekologis dan batu loncatan militer untuk agresinya'. Saat berbicara di hadapan wartawan dalam konferensi pers, Zelensky kembali berjanji untuk merebut kembali Crimea dari Rusia.

"Kami akan merebut kembali Crimea -- itu wilayah kami. Kami akan melakukan ini dengan cara apapun yang kami putuskan. Kami akan memutuskan ini sendiri, tanpa konsultasi dengan negara manapun di dunia," tegas Zelensky.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads