Pasukan keamanan Somalia masih berjuang untuk mengakhiri pengepungan berdarah di Hotel Hayat, Mogadishu, Somalia, oleh para pejuang jihad. Menurut pejabat setempat, serangan itu telah menewaskan sedikitnya 13 warga sipil.
Dilansir dari AFP, Minggu (21/8/2022), militan dari afiliasi Al-Qaeda Al-Shabaab menyerbu hotel di Ibu Kota Somalia pada Jumat (19/8) malam. Para militan tersebut meledakkan bom dan menembak tanpa pandang bulu sebelum mengklaim menguasai gedung tersebut.
Puluhan orang terjebak ketika serangan dimulai. Meskipun para pejabat mengatakan puluhan orang telah diselamatkan, termasuk anak-anak, tapi tidak diketahui berapa banyak orang yang masih berada di dalam gedung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembakan dan ledakan sporadis dapat terdengar saat kegelapan turun, dengan laporan bahwa polisi telah pindah ke gedung dan ada kerusakan yang meluas di seluruh gedung. Rincian tetap sulit untuk diverifikasi dalam kekacauan dan penjagaan keamanan yang luas telah dipasang di sekitar area hotel, dengan jalan-jalan diblokir.
Pemerintah belum memberikan komentar publik mengenai serangan terbesar di Mogadishu sejak presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, menjabat pada Juni setelah berbulan-bulan ketidakstabilan politik.
Al-Shabaab, yang telah melancarkan pemberontakan mematikan selama 15 tahun melawan pemerintah rapuh di negara Tanduk Afrika itu, telah mengaku bertanggung jawab.
Komandan keamanan Mohamed Abdikadir mengatakan bahwa jumlah warga sipil yang dipastikan tewas adalah 13 orang. Sementara petugas polisi Ibrahim Duale mengatakan lebih dari 10 orang tewas.
"Pasukan keamanan menyelamatkan puluhan warga sipil termasuk anak-anak yang terjebak di dalam gedung," kata Abdikadir.
Direktur rumah sakit di Mogadishu, Mohamed Abdirahman Jama, mengatakan sedang merawat sedikitnya 40 orang yang terluka dalam serangan hotel dan serangan mortir terpisah di daerah lain di ibu kota.
Simak juga 'Pengungsi Somalia Demo Kantor UNHCR Medan, Tuntut Akses Pendidikan':