Tak Dibayar, Puluhan Pekerja Kasino Asal Vietnam Kabur dari Kamboja

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 19 Agu 2022 23:52 WIB
Ilustrasi (Foto: iStock)
Phnom Penh -

Puluhan pekerja kasino asal Vietnam diduga menjadi pekerja paksa tanpa digaji di Kamboja. Mereka kemudian melarikan diri ke Tanah Air dengan berenang menyeberangi sungai yang membatasi kedua negara.

Dilansir AFP, Jumat (19/8/2022), media pemerintah Vietnam melaporkan sekitar 40 staf Golden Phoenix Entertainment Casino di provinsi Kandal, Kamboja yang bertetanggaan dengan Vietnam, melawan petugas keamanan untuk melarikan diri. Satu orang dilaporkan hilang setelah tersapu arus sungai.

"Orang-orang ini mungkin bekerja di sini secara ilegal," kata Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Kheng kepada wartawan.

"Mereka dijanjikan gaji, tetapi mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan... Mereka menyeberang kembali ke Vietnam karena tidak dapat mencapai kesepakatan. Mereka melarikan diri dari tempat itu," imbuhnya.

Dia mengatakan polisi Kamboja telah menahan seorang manajer kasino. Polisi pun sedang menyelidiki insiden tersebut.

Seorang korban berusia 20 tahun mengatakan penjaga keamanan kasino menyerang kelompok itu dengan tongkat besi ketika mereka mencoba melarikan diri. Dia mengaku telah ditipu selama 4 bulan.

"Empat bulan kami ditipu saat bekerja di kasino di Kamboja seperti neraka," katanya kepada situs berita VnExpress, seraya menambahkan bahwa dia dipaksa bekerja 14 jam sehari.

"Jika saya tidak melakukannya, saya akan dipukuli sampai mati," imbuhnya.

Kolonel polisi Vietnam Dinh Van Noi mengatakan 35 pria dan lima wanita telah diinterogasi dan tes COVID-19 setelah menyeberangi Sungai Binh Di. Sungai ini sebagai perbatasan alami antara Kamboja dan Vietnam.

Dia mengatakan kepada media pemerintah bahwa kelompok itu dipaksa bekerja berjam-jam di kasino dan tidak dibayar sesuai utang mereka.

Menurut media resmi, sekitar 250 pekerja Vietnam lainnya diselamatkan dari majikan yang tidak bermoral di Kamboja pada paruh pertama tahun ini.

Pihak berwenang Kamboja telah mengeluarkan pemeriksaan imigrasi nasional yang bertujuan untuk menindak jaringan perdagangan manusia menyusul laporan luas tentang orang-orang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya yang ditipu untuk bermigrasi mendapatkan kesempatan kerja yang dianggap menguntungkan.

Puluhan orang Indonesia diselamatkan dari operasi penipuan di kota pesisir Kamboja, Sihanoukville bulan lalu. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengangkat masalah ini dengan pihak berwenang Kamboja selama kunjungan ke Phnom Penh bulan ini.




(lir/dnu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork