Polisi Jerman Selidiki Presiden Palestina Gegara Komentar Holocaust

Polisi Jerman Selidiki Presiden Palestina Gegara Komentar Holocaust

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Agu 2022 18:06 WIB
Palestinian President Mahmoud Abbas, left, speaks during a news conference after a meeting with German Chancellor Olaf Scholz, right, at the Chancellery in Berlin, Tuesday, Aug. 16, 2022. German Chancellor Olaf Scholz said on Wednesday, Aug. 17, 2022, that β€œFor us Germans in particular, any relativization of the singularity of the Holocaust is intolerable and unacceptable. I condemn any attempt to deny the crimes of the Holocaust.” ( Wolfgang Kumm/dpa via AP)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat menggelar konferensi pers bersama Kanseli Jerman Olaf Scholz di Berlin (Wolfgang Kumm/dpa via AP)
Berlin -

Kepolisian Jerman meluncurkan penyelidikan terhadap Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas komentarnya soal Holocaust. Komentar itu dilontarkan Abbas saat berkunjung ke Berlin baru-baru ini.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/8/2022), juru bicara Kepolisian Berlin menyatakan pihaknya telah menerima pelaporan yang menuduh Abbas melakukan 'relativisasi Holocaust' dan tengah menyelidikinya atas 'dugaan menghasut kebencian'.

Disebutkan juga bahwa semua temuan yang relevan akan diteruskan kepada jaksa-jaksa Berlin untuk pada akhirnya diputuskan apakah ada tindak kejahatan yang telah dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar yang membuat Abbas diselidiki polisi Jerman itu disampaikan dalam konferensi pers gabungan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa (16/8) waktu setempat. Dalam konferensi pers itu, Abbas menuduh Israel telah melakukan '50 Holocaust' terhadap warga Palestina sejak tahun 1947 silam.

Menurut Associated Press, menyepelekan Holocaust merupakan sebuah pelanggaran pidana di Jerman.

ADVERTISEMENT

Scholz tidak langsung menegur Abbas atas komentarnya, namun usai kritikan luas disampaikan publik, dia menyatakan via Twitter pada Rabu (17/8) waktu setempat bahwa dirinya 'jijik dengan pernyataan keterlaluan' yang disampaikan Presiden Palestina itu.

Komentar Abbas itu juga menuai kritikan keras di Israel, termasuk dari Perdana Menteri (PM) Yair Lapid dan pihak-pihak lainnya.

"Mahmud Abbas menuduh Israel telah melakukan '50 Holocaust' sambil berdiri di tanah Jerman itu bukan hanya aib moral, tapi kebohongan yang mengerikan," sebut Lapid dalam komentarnya via Twitter.

Laporan harian terkemuka Jerman, Bild, menyebut Kementerian Luar Negeri Jerman meyakini Abbas memiliki kekebalan diplomatik karena dia berada di Jerman dalam rangka 'kunjungan resmi'.

Namun seorang profesor hukum pidana Michael Kubiciel yang dikutip Bild mengatakan Abbas hanya bisa menikmati kekebalan diplomatik jika dia berada di Jerman sebagai 'perwakilan negara lain'.

Masalahnya, Jerman tidak secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, namun menjaga hubungan diplomatik dengan wilayah Palestina.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads