Rusia mencopot komandan Armada Laut Hitam yang berbasis di Crimea setelah rentetan ledakan mengguncang beberapa waktu terakhir. Semenanjung Crimea yang dicaplok Moskow dari Ukraina tahun 2014 lalu itu sebelumnya dipandang sebagai pangkalan militer yang aman bagi Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/8/2022), Moskow menyalahkan penyabotase untuk ledakan-ledakan yang mengguncang depot amunisinya di Crimea bagian utara pada Selasa (16/8) waktu setempat. Saat itu, kepulan asap terlihat menjulang ke udara dari pangkalan militer kedua Rusia di Crimea bagian tengah.
Ukraina tidak secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu, namun telah mengisyaratkannya. Kemampuan Ukraina untuk menyerang lebih dalam hingga ke wilayah yang diduduki Rusia, baik dengan sejumlah senjata atau dengan sabotase, mengindikasikan pergeseran dalam konflik ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, rentetan ledakan menghancurkan beberapa pesawat tempur di pangkalan udara Rusia yang ada di Crimea.
Laporan kantor berita Rusia, RIA, pada Rabu (17/8) waktu setempat, dengan mengutip sejumlah sumber menyebut Komandan Armada Laut Hitam, Igor Osipov, telah dicopot dan diganti dengan yang baru, yakni Viktor Sokolov.
Jika laporan itu terkonfirmasi, maka langkah itu menandai salah satu pencopotan pejabat militer Rusia yang paling menonjol sejauh ini, dalam perang di mana Moskow menderita kerugian besar baik dalam pasukan maupun peralatan militer.
Sumber-sumber yang dikutip kantor berita RIA menyebut komandan baru itu telah diperkenalkan kepada anggota dewan militer Armada Laut Hitam di pelabuhan Sevastopol, Crimea.
Armada Laut Hitam yang memiliki sejarah yang dihormati di Rusia, telah mengalami sejumlah insiden memalukan sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus', sejak 24 Februari lalu.
Pada April lalu, serangan rudal Neptune yang dilancarkan pasukan Ukraina berhasil mengenai kapal andalan Armada Laut Hitam, Moskva, yang merupakan kapal penjelajah besar. Moskva diketahui menjadi kapal perang terbesar yang karam dalam pertempuran selama 40 tahun terakhir.
Dalam invasi ke Ukraina, Crimea dilaporkan menjadi rute pasokan utama bagi pasukan Rusia yang ada di wilayah Ukraina bagian selatan.
Sejak rentetan ledakan terjadi di Crimea beberapa waktu terakhir, laporan intelijen militer Ukraina menyebut pasukan Rusia dengan segera memindahkan beberapa pesawat tempur dan helikopter militer mereka semakin dalam di Semenanjung Crimea dan ke pangkalan udara di wilayah Rusia sendiri.