Negara-negara Barat Janjikan Bantuan Militer Rp 22 T untuk Ukraina

Negara-negara Barat Janjikan Bantuan Militer Rp 22 T untuk Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 12 Agu 2022 15:09 WIB
FILE - Smoke rises from the Metallurgical Combine Azovstal in Mariupol during shelling, in Mariupol, in territory under the government of the Donetsk Peoples Republic, eastern Ukraine, Saturday, May 7, 2022. Russia-backed separatists in eastern Ukraine say that at least 40 Ukrainian prisoners of war captured during the fighting for Mariupol have been killed by Ukrainian shelling. (AP Photo/Alexei Alexandrov, File)
Ilustrasi -- Situasi di Ukraina yang tengah diinvasi pasukan Rusia (dok. AP Photo/Alexei Alexandrov, File)
Kopenhagen -

Negara-negara Barat menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan militer senilai lebih dari 1,5 miliar Euro (Rp 22,6 triliun) untuk Ukraina. Bantuan itu mencakup dana secara tunai, juga peralatan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan militer Ukraina dalam melawan pasukan Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (12/8/2022), bantuan sebesar itu dijanjikan oleh 26 negara, khususnya negara-negara Eropa, saat menghadiri sebuah konferensi di Kopenhagen, Denmark, pada Kamis (11/8) waktu setempat.

Disebutkan juga bahwa bantuan itu akan digunakan untuk memasok persenjataan, rudal dan amunisi yang sudah ada, untuk meningkatkan produksi senjata bagi Ukraina, untuk melatih tentara Ukraina, dan membersihkan ranjau di area-area pertempuran di Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan terus membantu Ukraina dalam kebutuhan militernya," ucap Menteri Pertahanan (Menhan) Denmark Morten Bodskov kepada wartawan pada akhir konferensi, yang mengumpulkan para Menhan negara-negara Eropa untuk membahas dukungan jangka panjang bagi pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia.

Disebutkan Bodskov bahwa para Menhan Polandia, Slovakia dan Republik Ceko mengisyaratkan kesediaan untuk memperluas produksi sistem artileri, amunisi dan peralatan militer lainnya untuk Ukraina.

ADVERTISEMENT

Menhan Inggris Ben Wallace yang juga hadir dalam konferensi itu menjanjikan bantuan tambahan sebesar 300 juta Euro, yang mencakup sistem roket multi peluncuran dan rudal jenis presisi terarah M31A1 yang bisa menyerang target hingga sejauh 80 kilometer jaraknya.

Inggris sebelumnya diketahui telah mendonasikan sistem persenjataan canggih kepada Kiev dan memberikan pelatihan militer pada ribuan tentara Ukraina.

"Presiden (Rusia Vladimir) Putin akan bertaruh bahwa pada Agustus ... kita semua akan bosan dengan konflik dan komunitas internasional akan bergerak ke arah yang berbeda. Nah hari ini menjadi bukti sebaliknya," sebut Wallace.

Komitmen semacam itu muncul setelah pemerintah di Kiev berulang kali memohon kepada negara-negara Barat untuk mengirimkan lebih banyak persenjataan, termasuk artileri jarak jauh, dalam upaya mengubah posisi pertempuran terhadap Rusia.

Awal bulan ini, Ukraina menyatakan telah menerima pasokan persenjataan berat dengan presisi tinggi dari Jerman dan Amerika Serikat (AS).

Sementara Rusia menuduh negara-negara Barat turut memperpanjang konflik dengan memberikan lebih banyak senjata kepada Ukraina.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads