Pasukan Israel meningkatkan serangan mereka terhadap kelompok Jihad Islam pada hari Sabtu (6/8). Israel mengumumkan penangkapan 19 anggota kelompok tersebut di Tepi Barat, sambil melancarkan serangan lebih lanjut terhadap para militan di Gaza.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (6/8/2022), militer Israel dalam sebuah pernyataan menyebutkan para tentara dan agen dari badan keamanan dalam negeri Shin Bet telah beroperasi di beberapa lokasi di Tepi Barat untuk menangkap para anggota Jihad Islam.
Dari 20 orang yang ditahan dalam penyisiran terakhir, "19 di antaranya adalah Jihad Islam," kata militer Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eskalasi mematikan terbaru di Gaza ini dipicu oleh penangkapan yang dilakukan Israel awal pekan ini di Tepi Barat terhadap Bassem al-Saadi, seorang anggota kunci Jihad Islam yang dipersalahkan Israel karena mengatur serentetan serangan.
Jihad Islam, sebuah kelompok Islam yang didukung Iran, memiliki kehadiran yang kuat di Gaza dan Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967.
Israel bersikeras bahwa militan Jihad Islam di Gaza berencana untuk menyerang Israel selatan sebagai pembalasan atas penangkapan Saadi. Israel pun melakukan operasi yang disebut oleh militer Israel sebagai serangan "pre-emptive".
Perdana Menteri Israel Yair Lapid menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan mengizinkan organisasi teroris mengancam negaranya.
"Biarkan semua orang yang mengancam akan membahayakan Israel tahu bahwa kami akan membalas mereka. Kekuatan keamanan kami akan bertindak melawan teroris Jihad Islam dengan menyingkirkan ancaman dari warga Israel," kata Lapid.
Sebelumnya, setidaknya delapan warga Palestina, termasuk seorang anak dan pemimpin senior Jihad Islam Palestina (PIJ), tewas dalam serangan pasukan Israel di Gaza.
Dilansir dari CNN dan BBC, Jumat (5/8/2022), PIJ mengatakan bahwa pimpinan senior yang tewas tersebut yakni Tayseer Al Jabari. Al Jabari merupakan komandan di Brigade Quds, sayap bersenjata Jihad Islam. Selain itu, Al Jabari juga merupakan anggota Dewan Militer PIJ.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya delapan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia lima tahun. Kemudian 40 warga juga dilaporkan terluka.