Dua maskapai Jepang, All Nippon Airways (ANA) dan Japan Airlines, masih mengoperasikan penerbangan tujuan Taipei seperti biasa. Namun kedua maskapai itu menyatakan penerbangannya menghindari wilayah udara yang terkena dampak latihan militer China, termasuk rute Hong Kong dan Asia Tenggara.
Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific Airways, menyatakan pada Kamis (4/8) waktu setempat bahwa penerbangannya menghindari zona wilayah udara di sekitar Taiwan -- langkah yang berakibat pada waktu terbang yang lebih lama untuk beberapa penerbangan.
Layanan pelacakan penerbangan, FlightRadar24, menunjukkan maskapai-maskapai Taiwan seperti China Airlines dan EVA Airways masih melayani penerbangan dari dan ke wilayah Taiwan hingga Jumat (5/8) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai lain seperti Philippine Airlines dan sejumlah maskapai kargo seperti FedEx dan United Parcel Service (UPS) juga masih mengoperasikan penerbangan normal, namun menghindari area-area yang terdampak latihan militer China.
Demikian halnya dengan maskapai Emirates, yang menurut situs resminya, masih dijadwalkan untuk terbang ke Taipei pada Jumat (5/8) waktu setempat.
OPSGROUP, kelompok kerja sama industri penerbangan yang saling membagikan risiko penerbangan, menyebut latihan militer China berdampak pada rute-rute penerbangan utama antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut, yang memicu pengalihan penerbangan yang berdampak pada waktu terbang lebih lama dan penggunaan bahan bakar lebih banyak.
Otoritas Taiwan, seperti dilansir kantor berita Central News Agency (CNA), menyatakan tengah berunding dengan dua negara tetangganya, Jepang dan Filipina, untuk mencari alternatif rute penerbangan.
(nvc/ita)