Taliban Selidiki Klaim AS Bunuh Pemimpin Al-Qaeda di Kabul

Taliban Selidiki Klaim AS Bunuh Pemimpin Al-Qaeda di Kabul

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 04 Agu 2022 14:13 WIB
Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri dilaporkan tewas dalam serangan drone AS di Kabul, Afghanistan. Kematian Al-Zawahiri diumumkann oleh Presiden AS Joe Biden.
Peminpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri (dok. SITE INTELLIGENCE GROUP/ AFP)
Kabul -

Kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan menyatakan tengah menyelidiki 'klaim' Amerika Serikat (AS) soal pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan drone AS di Kabul. Hal ini mengindikasikan pemimpin Taliban tidak menyadari kehadiran Al-Zawahiri di wilayah yang dikuasainya.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (4/8/2022), para pejabat AS sebelumnya menyatakan Al-Zawahiri tewas dalam serangan dua rudal yang ditembakkan oleh drone militer AS saat dia berdiri di balkon rumah persembunyiannya di Kabul pada Minggu (31/7) waktu setempat.

Kematian Al-Zawahiri dikonfirmasi oleh otoritas AS, dengan seorang pejabat senior pemerintahan AS yang tidak disebut namanya menyatakan intelijen AS telah menetapkan dengan 'keyakinan tinggi' melalui berbagai saluran intelijen bahwa pria yang tewas adalah Al-Zawahiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS menyebut kematian Al-Zawahiri sebagai pukulan terbesar bagi Al-Qaeda sejak kematian Osama bin Laden dalam operasi khusus AS di Pakistan lebih dari satu dekade lalu.

"Pemerintah dan kepemimpinan tidak mengetahui apa yang diklaim, juga tidak menyadari adanya jejak apapun di sana," ucap Suhail Shaheen yang ditunjuk menjadi perwakilan Taliban untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang berbasis di Doha, kepada wartawan via sebuah pesan.

ADVERTISEMENT

"Penyelidikan sedang berlangsung sekarang untuk mencari tahu soal kebenaran klaim tersebut," tegasnya.

Dia menyatakan bahwa hasil penyelidikan Taliban nantinya akan diungkap ke publik.

Simak Video 'Al-Zawahiri Tewas di Kabul, Politisi AS Duga Al-Qaeda Bangkit di Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



Para pemimpin Taliban sebagian besar tetap bungkam soal serangan drone AS pada Minggu (31/7) waktu setempat dan tidak mengonfirmasi kehadiran maupun kematian Al-Zawahiri di Kabul.

Sedikitnya tiga sumber dalam Taliban menuturkan bahwa para pemimpin tertinggi kelompok itu telah menggelar diskusi panjang soal bagaimana menanggapi serangan drone AS di Afghanistan.

Cara Taliban bereaksi terhadap serangan itu bisa memberikan dampak signifikan, mengingat kelompok radikal itu tengah mencari legitimasi internasional dan meminta akses pada dana miliaran dolar Amerika yang kini dibekukan usai kolapsnya pemerintahan Afghanistan yang didukung AS setahun lalu.

Al-Zawahiri yang mantan dokter bedah asal Mesir, diyakini terlibat secara erat dalam serangan 11 September 2001 yang menewaskan ribuan orang di AS. Dia menjadi salah satu sosok yang paling dicari di muka Bumi ini.

Kematian Al-Zawahiri di Kabul memicu pertanyaan apakah dia menerima perlindungan dari Taliban, yang telah meyakinkan AS dalam perjanjian tahun 2020 lalu bahwa mereka tidak akan membiarkan Al-Qaeda beroperasi di area-area yang ada di bawah kendali mereka.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Shaheen menegaskan Emirat Islam Afghanistan -- nama resmi Afghanistan di bawah Taliban -- berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani di Doha, Qatar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya menuduh Taliban telah 'secara terang-terangan melanggar' perjanjian itu dengan menampung dan melindungi Al-Zawahiri.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads