Tanda Tanya di Balik Serangan AS Tewaskan Bos Al-Qaeda

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 03 Agu 2022 06:02 WIB
Pemimpin Al-Qaeda yang tewas di Afghanistan (Foto: ITE INTELLIGENCE GROUP / AFP)
Washington DC -

Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dinyatakan tewas akibat serangan Amerika Serikat (AS). Namun, kematian Zawahiri menimbulkan sejumlah tanda tanya.

Dilansir AFP, Selasa (2/8/2022), Zawahiri adalah seorang ahli bedah asal Mesir yang menjadi salah satu teroris paling dicari di dunia. Dia diidentifikasi sebagai dalang serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Zawahiri telah melarikan diri dan mengambil alih Al-Qaeda setelah Osama bin Laden terbunuh di Pakistan pada tahun 2011. AS pun menawarkan hadiah USD 25 juta untuk nyawa Zawahiri.

Kematian Zawahiri dilaporkan oleh sejumlah media AS. The New York Times, Washington Post dan CNN termasuk di antara outlet yang melaporkan identitas target, mengutip sumber yang tidak dikenal.

Salah satu pejabat AS yang namanya enggan disebutkan menyebut Zawahiri tewas karena serangan drone di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu (31/7) lalu.

"Selama akhir pekan, Amerika Serikat melakukan operasi kontraterorisme terhadap target signifikan Al Qaeda di Afghanistan," kata seorang pejabat senior pemerintah dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.

"Operasi itu berhasil dan tidak ada korban sipil," tambah pejabat itu.

Tidak jelas bagaimana AS, yang tidak memiliki pasukan AS di lapangan, mengkonfirmasi bahwa Zawahiri telah terbunuh.

Desas-desus tentang kematian Zawahiri telah menyebar beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga telah lama dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Kematiannya menimbulkan pertanyaan tentang apakah Zawahiri menerima perlindungan dari Taliban setelah pengambilalihan Kabul pada Agustus 2021.

Serangan pesawat tak berawak itu menjadi serangan AS pertama yang diketahui di Afghanistan sejak pasukan dan diplomat Negeri Paman Sam meninggalkan negara itu pada 31 Agustus 2021. Langkah itu dapat meningkatkan kredibilitas jaminan Washington bahwa AS masih dapat mengatasi ancaman dari Afghanistan tanpa kehadiran militer di negara itu.

Pernyataan Biden

Presiden AS Joe Biden mengumumkan negaranya telah membunuh pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri. Pembunuhan itu terjadi dalam serangan udara di Kabul.

"Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi.

Namun, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan membantah laporan yang beredar di media sosial tentang serangan pesawat tak berawak di Kabul pada Sabtu (30/7) pagi waktu setempat. Taliban menyatakan sebuah roket menghantam 'sebuah rumah kosong' di ibu kota dan tidak menimbulkan korban.

Pada Selasa pagi di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menulis bahwa 'serangan udara' dilakukan di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur di kota itu. Taliban pun menyelidiki serangan itu.

"Sifat insiden itu tidak terungkap pada awalnya. Badan keamanan dan intelijen Imarah Islam menyelidiki insiden itu dan menemukan dalam penyelidikan awal mereka bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak Amerika," kata Mujahid dalam tweet-nya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban sebagian besar telah melarang media untuk meliput setelah insiden keamanan dan sering menyangkal atau meremehkan adanya korban.

Simak video 'Area Tewasnya Pemimpin Al-Qaeda di Kabul Dijaga Ketat Taliban':



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork