Jumlah korban tewas akibat banjir dahsyat yang menerjang negara bagian Kentucky di Amerika Serikat (AS) kembali bertambah menjadi sedikitnya 28 orang. Gubernur Kentucky Andy Beshear memperkirakan akan ada lebih banyak jenazah yang ditemukan dalam beberapa pekan ke depan.
Seperti dilansir AFP, Senin (1/8/2022), para petugas penyelamat terus melanjutkan upaya panjang dan melelahkan untuk mencari para korban lainnya.
Sejumlah wilayah di area pegunungan setempat masih tidak bisa diakses setelah banjir menerjang wilayah timur negara bagian itu. Banjir itu mengubah jalanan menjadi sungai karena genangan air, menghanyutkan jembatan-jembatan dan menyapu rumah-rumah warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan yang terus mengguyur dan layanan jaringan telepon genggam yang masih buruk semakin mempersulit upaya-upaya penyelamatan.
"Ini merupakan salah satu banjir paling menghancurkan dan mematikan yang pernah kita lihat dalam sejarah kita... Dan pada saat kita berupaya melakukan penggalian, hujan turun," sebut Beshear dalam wawancara dengan acara televisi NBC 'Meet the Press'.
"Kami akan berupaya mendatangi rumah ke rumah, berupaya untuk mencari, sekali lagi, sebanyak mungkin orang yang kami bisa. Kami bahkan akan bekerja di tengah hujan. Tapi cuaca mempersulitnya," imbuhnya.
Jumlah korban tewas akibat banjir, yang dipicu hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (27/8) lalu, diperkirakan masih akan bertambah.
"Kita akan menemukan jenazah-jenazah dalam beberapa pekan ke depan, banyak dari jenazah itu hanyut hingga ratusan yard, mungkin seperempat mil lebih dari lokasi mereka hilang," ucap Beshear dalam pernyataannya.
Lihat video 'Korban Banjir Bandang di Kentucky Bertambah, Jadi 25 Orang Tewas':
Beshear mengunjungi area-area terdampak banjir dan berhenti di tiga distrik setempat pada Minggu (31/7) waktu setempat. Disebutkan Beshear bahwa lebih dari 350 orang mengungsi ke kamp penampungan.
Banjir ini melanda wilayah Kentucky yang sudah menderita parah akibat kemiskinan, yang didorong penurunan industri batu bara yang menjadi jantung perekonomiannya.
Presiden Joe Biden telah menyatakan penetapan situasi bencana untuk banjir di Kentucky, yang memungkinkan bantuan federal disalurkan untuk membantu upaya pemulihan yang dilakukan otoritas negara bagian dan otoritas lokal.