Militer Ukraina mengklaim telah menewaskan lebih dari 100 tentara Rusia dalam pertempuran di wilayah Kherson, yang menjadi fokus serangan balasan Kiev di selatan negara itu. Sebanyak tujuh tank dan dua depot amunisi Rusia juga berhasil dihancurkan oleh pasukan Ukraina.
Kherson merupakan kota besar pertama yang direbut pasukan Rusia sejak awal-awal invasi pada 24 Februari lalu. Kota itu kini menjadi mata rantai utama bagi jalur pasokan tentara Moskow dalam invasinya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (30/7/2022), komando selatan militer Ukraina melaporkan lalu lintas kereta api ke Kherson di atas Sungai Dnipro telah terputus, yang berpotensi semakin mengisolasi pasukan Rusia di sebelah barat sungai tersebut dari pasokan di Crimea yang dicaplok Rusia sejak tahun 2014 lalu.
Beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk memicu kerusakan parah terhadap tiga jembatan utama yang membentang di atas Sungai Dnipro. Kerusakan itu secara otomatis memutus Kherson, dan menurut laporan pertahanan Inggris, membuat pasukan Rusia menjadi sangat rentan.
"Akibat serangan yang terhadap kendali atas jaringan transportasi utama di wilayah pendudukan, ditetapkan bahwa lalu lintas di atas jembatan rel yang melintasi Dnipro tidak dimungkinkan," tegas komando selatan militer Ukraina dalam pernyataannya.
Disebutkan lebih lanjut oleh komando selatan militer Ukraina bahwa lebih dari 100 tentara Rusia dan tujuh tank telah dihancurkan dalam pertempuran di Kherson sepanjang Jumat (29/7) waktu setempat.
Wakil kepala dewan regional Kherson, Yuri Sobolevsky, mengimbau warga sipil setempat untuk menjauhi depot-depot amunisi Rusia. "Pasukan Ukraina terus menyerang Rusia dan ini baru permulaan," sebutnya dalam pernyataan via Telegram.
Simak video 'Pasukan Ukraina Coba Pukul Mundur Rusia dari Kharkiv di Hari Kenegaraan':
(nvc/idh)