Kepolisian Sri Lanka menangkap seorang pria yang diduga telah mencuri dua bendera resmi kepresidenan dari kediaman mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Tindakan pencurian itu diduga terjadi saat puluhan ribuan demonstran menggeruduk kediaman Rajapaksa awal bulan ini.
Oleh pria yang tidak disebut identitasnya, namun disebut sebagai pemimpin serikat pekerja setempat, bendera resmi kepresidenan itu dijadikan seprai dan sarung di rumahnya sendiri. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (30/7/2022).
Seorang pejabat kepolisian setempat, yang tidak mau disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa pria itu ditangkap pada Jumat (29/7) malam seteah postingan media sosial menunjukkan dia menggunakan salah satu bendera resmi kepresidenan sebagai seprai dan satu bendera lainnya menjadi sarung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengidentifikasi dia dari video-video yang direkam dan diunggah oleh putranya," tutur pejabat kepolisian itu.
"Dia mengatakan kepada para penyidik bahwa dirinya membakar satu bendera dan kami telah menemukan bendera yang dia gunakan sebagai sarung," imbuhnya.
Pria itu ditahan polisi selama dua pekan, sembari penyelidikan kasus pencurian ini terus berlangsung.
Sri Lanka yang berpenduduk 22 juta jiwa telah mengalami pemadaman listrik selama berbulan-bulan, inflasi yang mencetak rekor dan kekurangan pangan, bahan bakar serta kebutuhan pokok lainnya. Rajapaksa dan pemerintahannya disalahkan oleh rakyatnya karena salah mengelola keuangan negara.
Puluhan ribu demonstran, yang marah dengan krisis ekonomi berkepanjangan di Sri Lanka, menggeruduk kediaman Rajapaksa dan Istana Kepresidenan di Kolombo awal bulan ini. Hal itu memaksa Rajapaksa melarikan diri ke luar negeri dan kemudian mengundurkan diri.
Segera setelah para demonstran menggeruduk Istana Kepresidenan, muncul sejumlah postingan media yang menunjukkan demonstran bermain-main di kolam renang dan di atas kasur kepresidenan.
Kompleks Temple Trees, yang merupakan kediaman resmi Perdana Menteri, juga digeruduk pada hari yang sama dan para demonstran dilaporkan mengambil televisi juga benda-benda berharga lainnya.
Kepolisian menyatakan inventarisasi tengah dilakukan di sejumlah bangunan era kolonial yang menyimpan barang seni dan antik berharga. Namun para demonstran juga menyerahkan kepada pihak berwenang, uang kertas senilai 17,5 juta Rupee yang ditemukan di dalam salah satu ruangan Istana Kepresidenan.
Ranil Wickremesinghe sebagai Presiden baru Sri Lanka menggantikan Rajapaksa telah bersumpah akan menindak tegas 'para pembuat onar' dan kepolisian dalam beberapa hari terakhir telah menangkap sejumlah pemimpin unjuk rasa.
Simak video 'Presiden Baru Sri Lanka Dilantik, Posko Demonstrans Langsung Dibongkar':