Pelarian mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa memasuki babak baru. Rajapaksa kini diperintahkan Mahkamah Agung (MA) untuk hadir di pengadilan Sri Lanka pada 1 Agustus mendatang.
Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka pada 13 Juli lalu, setelah unjuk rasa berbulan-bulan menyalahkan pemerintahan Rajapaksa untuk krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan negara itu tahun 1948 silam.
Saat ini rajapaksa diketahui masih berada di Singapura. Rajapaksa awalnya tinggal di sebuah hotel di pusat kota Singapura, namun diyakini telah pindah ke sebuah kediaman privat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tetap low profile sejak tiba di Singapura dan sama sekali tidak terlihat di depan umum.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura kemudian mengonfirmasi Rajapaksa diizinkan masuk dalam rangka kunjungan pribadi. Ditegaskan juga oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura bahwa Rajapaksa tidak meminta suaka dan tidak diberi suaka.
Pada Rabu (20/7) lalu, Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura (ICA) dalam menanggapi pertanyaan media menjelaskan bahwa para pengunjung dari Sri Lanka yang masuk wilayah Singapura untuk kunjungan sosial pada umumnya akan diberi izin kunjungan jangka pendek dengan durasi hingga 30 hari.
Mereka yang perlu memperpanjang masa tinggal, sebut ICA, bisa mengajukan permohonan perpanjangan izin kunjungan secara online. ICA menyatakan setiap permohonan akan dinilai berdasarkan kasus per kasus.
Diizinkan Hingga 11 Agustus di Singapura
Rajapaksa baru mendapatkan izin kunjungan jangka pendeknya (STVP) diperpanjang selama 14 hari oleh otoritas setempat. Dipahami Channel News Asia bahwa dengan perpanjangan itu, maka Rajapaksa bisa tetap berada di Singapura hingga 11 Agustus mendatang.
Juru bicara kabinet pemerintahan baru Sri Lanka, Bandula Gunawardena, menuturkan kepada wartawan setempat pada Selasa (26/7) waktu setempat, Rajapaksa diharapkan akan pulang ke negaranya.
Namun ditambahkan Gunawardena dirinya tidak mengetahui secara pasti kapan Rajapaksa akan pulang, namun menekankan sang mantan presiden itu tidak bersembunyi dan tidak mengasingkan diri.
Seorang pejabat Sri Lanka lainnya yang tidak disebut identitasnya, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan bahwa Rajapaksa ingin pulang sesegera mungkin dan kembali tinggal di kediaman pribadinya yang ada di pinggiran Kolombo.