Rajapaksa Diperintahkan Hadir di MA Sri Lanka 1 Agustus

Rajapaksa Diperintahkan Hadir di MA Sri Lanka 1 Agustus

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Jul 2022 13:36 WIB
Sri Lankas President Gotabaya Rajapaksa speaks during the opening ceremony of the UN Climate Change Conference COP26 in Glasgow, Scotland, Monday Nov. 1, 2021. The U.N. climate summit in Glasgow gathers leaders from around the world, in Scotlands biggest city, to lay out their vision for addressing the common challenge of global warming. (Andy Buchanan/Pool via AP)
Gotabaya Rajapaksa (dok. AP/Andy Buchanan)
Kolombo -

Mahkamah Agung (MA) Sri Lanka merilis pemberitahuan untuk mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa yang kini diketahui tengah berada di Singapura usai kabur dari negaranya. Pemberitahuan itu memerintahkan Rajapaksa untuk hadir di pengadilan Sri Lanka pada 1 Agustus mendatang.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (29/7/2022), perintah Mahkamah Agung Sri Lanka itu meminta Rajapaksa hadir terkait petisi yang mengaitkannya dengan krisis ekonomi parah yang tengah menyelimuti Sri Lanka.

Dituturkan seorang pejabat Mahkamah Agung Sri Lanka, yang enggan disebut namanya, bahwa pemberitahuan itu dirilis pada Rabu (27/7) terkait setidaknya salah satu petisi yang diajukan terhadap para politikus dan pegawai negeri, yang menuduh mereka bertanggung jawab atas krisis ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu responden dalam petisi itu adalah Rajapaksa, yang kabur meninggalkan Sri Lanka sejak awal bulan ini dengan pesawat militer saat krisis ekonomi merajalela dan unjuk rasa besar-besaran berlangsung menuntut pengunduran dirinya.

Rajapaksa kini diketahui masih berada di Singapura dan baru saja mendapatkan izin kunjungan jangka pendeknya (STVP) diperpanjang selama 14 hari oleh otoritas setempat. Dipahami Channel News Asia bahwa denggan perpanjangan itu, maka Rajapaksa bisa tetap berada di Singapura hingga 11 Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

Mantan Presiden Sri Lanka itu meninggalkan Sri Lanka pada 13 Juli lalu, setelah unjuk rasa berbulan-bulan menyalahkan pemerintahan Rajapaksa untuk krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan negara itu tahun 1948 silam.

Rakyat Sri Lanka semakin kewalahan dengan melonjaknya biaya hidup, yang didorong oleh inflasi yang melonjak dan kekurangan valuta asing. Sri Lanka secara resmi gagal membayar buang utang pada Mei lalu. Mata uang asing yang berkurang telah melumpuhkan perekonomian, mengganggu impor dan memicu kekurangan pangan, bahan bakar juga kebutuhan pokok lainnya.

Simak Video 'Baru Dilantik, Presiden Sri Lanka Langsung Jengkel ke Wartawan':

[Gambas:Video 20detik]



Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya dari Singapura. Dia telah digantikan oleh Ranil Wickremesinghe, mantan Perdana Menteri (PM) yang dipilih oleh parlemen Sri Lanka menjadi presiden baru sejak pekan lalu.

Pengunduran diri Rajapaksa sedikit mengurangi ketegangan di jalanan Sri Lanka. Namun gelombang unjuk rasa baru bisa kembali muncul jika Rajapaksa memutuskan pulang ke negaranya.

"Saya tahu dia akan kembali ke negara ini," ucap Menteri Urusan Media dan juru bicara kabinet baru Wickremesinghe, Bandula Gunawardena. "Jika dia kembali dan jika diperlukan, otoritas akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan tidak ada hal buruk yang terjadi pada mantan presiden," tegasnya.

Gunawardena menambahkan bahwa Rajapaksa tidak 'bersembunyi' di Singapura. "Dia ada di sana dengan visa seperti yang dilakukan orang lain," sebutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads