Sedikitnya 42 orang tewas dan hampir 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di India barat setelah meminum alkohol oplosan. Pihak berwenang memerintahkan tindakan keras terhadap para penyelundup minuman beracun tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (28/7/2022), puluhan orang jatuh sakit awal pekan ini setelah minum metanol yang digunakan sebagai campuran minuman keras (miras), yang dijual di beberapa desa di seluruh negara bagian Gujarat.
Pejabat senior polisi Ashok Yadav mengatakan kepada AFP bahwa 31 orang telah meninggal akibat miras oplosan sejak itu di distrik Botad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 11 orang lainnya tewas di dekat distrik Ahmedabad, kata V Chandrasekar, pejabat senior polisi lainnya kepada AFP.
"Penyelidikan telah mengungkapkan bahwa para korban telah mengkonsumsi metanol kelas industri yang menyebabkan kematian," kata Menteri Dalam Negeri Harsh Sanghavi dalam sebuah pernyataan.
Sanghavi mengatakan bahwa 97 orang telah dirawat di rumah sakit untuk perawatan, dengan dua orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri India Narendra Modi, adalah salah satu dari beberapa negara bagian di India di mana konsumsi dan penjualan minuman keras adalah ilegal.
Pihak berwenang telah menindak toko-toko minuman keras ilegal di seluruh Gujarat dan menangkap beberapa orang, kata kepala polisi negara bagian Ashish Bhatia pada Rabu (27/7).
Simak juga 'Polisi Temukan 9 Jeriken Miras di TKP Ruko Babarsari':
Ratusan orang meninggal setiap tahun di India karena alkohol murah yang dibuat di tempat penyulingan jalanan.
Dari perkiraan lima miliar liter alkohol yang diminum setiap tahun di negara itu, sekitar 40 persen diproduksi secara ilegal, menurut asosiasi anggur India, International Spirits and Wine Association of India.
Minuman keras sering dibubuhi metanol untuk meningkatkan potensinya. Jika tertelan, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati dan kematian.
Tahun lalu, 98 orang tewas di negara bagian Punjab, India utara setelah meminum miras oplosan.
Sebelumnya pada 2019, lebih dari 150 orang tewas dalam insiden serupa di negara bagian Assam, India timur laut. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja perkebunan teh.