Gempa Filipina terjadi pagi ini dengan magnitudo M 7,1, tepatnya di Pulau Luzon yang merupakan pulau terbesar di negara itu. Gempa itu terasa kuat di sejumlah kota.
Seorang WNI yang berada di Filipina menceritakan detik-detik gempa kuat tersebut. WNI bernama Ireng itu berada di Muntinlupa, kota di Metro Manila. Lokasinya kira-kira 72 km dari pusat gempa yaitu 11 km sebelah timur-tenggara kota Dolores. Pusat gempa disebut berada di kedalaman 10 km.
Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Filipina |
Gempa itu terjadi sekitar pukul 07.43 waktu setempat, Rabu (27/7/2022). Ireng saat itu sedang berada di lantai 17 gedung perkantoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempa terasa cukup lama, sekitar 1 menit lebih. Semua turun dari lantai 17. Untungnya semua masih aman," kata Ireng saat dihubungi.
Berdasarkan cerita dari warga lokal, gempa kali ini termasuk tak biasa dan cukup lama dirasakan. Warga yang ramai-ramai keluar dari gedung lalu mencari lokasi lapang yang lebih aman.
Mereka bertahan cukup lama di luar ruangan sambil menunggu kepastian keamanan untuk kembali ke gedung perkantoran. Warga mulai kembali masuk ke gedung sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
"Sudah normal lagi aktivitas sekarang," ucapnya.
Sistem Kereta di Manila Sempat Dihentikan
Dilansir Reuters, Getaran gempa bumi juga dirasakan kuat di ibu kota Manila. Kementerian Transportasi Filipina menyatakan sistem kereta api metro Manila harus dihentikan sementara pada jam-jam sibuk pagi hari usai gempa mengguncang.
Gedung Senat Filipina yang ada di Manila juga dievakuasi akibat gempa.
Informasi kerusakan akibat gempa Filipina ada di halaman selanjutnya.
Simak Video 'Gempa M 7.1 Guncang Utara Filipina':
Kerusakan Terjadi di Provinsi Abra
Di Provinsi Abra, orang-orang yang ada di dalam sebuah rumah sakit setempat harus dievakuasi setelah gedung rumah sakit kolaps sebagian usai gempa mengguncang pada Rabu (27/7) waktu setempat. Otoritas setempat menyatakan belum ada laporan korban jiwa sejauh ini.
"Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan pada rumah-rumah. Tapi sejauh ini belum ada korban jiwa," tutur Wali Kota Langangilang, Rovelyn Villamor.
"Kami tidak memiliki pasokan listrik karena itu terputus secara otomatis karena bahaya," ucapnya kepada radio lokal DZRH.
Kantor informasi publik Provinsi Abra memposting sejumlah foto via Facebook yang menunjukkan beberapa gedung rusak parah, dengan dindingnya mengalami retakan besar.
(imk/ita)