Jenderal Top AS Sebut Militer China Kian Agresif 5 Tahun Terakhir

Jenderal Top AS Sebut Militer China Kian Agresif 5 Tahun Terakhir

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 26 Jul 2022 12:12 WIB
Chairman of the Joint Chiefs of Staff Gen. Mark Milley testifies before the House Armed Services Committee on the conclusion of military operations in Afghanistan and plans for future counterterrorism operations on Wednesday, Sept. 29, 2021, on Capitol Hill in Washington. (Rod Lamkey/Pool via AP)
Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley (dok. Rod Lamkey/Pool via AP)
Washington DC -

Jenderal paling senior di Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan keras soal niat militer China terhadap AS dan sekutu-sekutunya di kawasan. Disebutkan bahwa Beijing telah menjadi lebih agresif dan jumlah pencegatan China di lautan juga udara 'meningkat secara signifikan' dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti dilansir CNN, Selasa (26/7/2022), hal itu disampaikan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley saat berbicara kepada sekelompok wartawan yang mendampingi kunjungannya ke kawasan Asia. Departemen Pertahanan AS merilis transkrip pernyataan Milley itu.

"China meningkatkan agresivitas mereka dalam retorika, tapi juga dalam aktivitas mereka," sebut Milley.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Volume, jumlah pencegatan China di lautan dan di udara telah meningkat secara signifikan selama lima tahun," ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal jumlah yang dimaksudnya.

Komentar keras dari Milley itu menggarisbawahi upaya pemerintahan Presiden Joe Biden dalam menjadikan menangkal China sebagai prioritas strategis utama.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Milley itu disampaikan saat Ketua House of Representatives (HOR) atau DPR AS, Nancy Pelosi, tampaknya bersiap memimpin delegasi Kongres AS ke Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah kedaulatannya. Biden sebelumnya menyebut militer AS meyakini kunjungan potensial Pelosi dan anggota parlemen AS lainnya akan memicu risiko keamanan.

Pekan lalu, CNN melaporkan bahwa Milley memerintahkan peninjauan komprehensif terhadap interaksi militer AS dan pasukan China selama lima tahun terakhir, saat tiga pejabat pertahanan AS menyebut kekhawatiran soal perilaku tegas Beijing di kawasan Indo-Pasifik semakin meningkat.

Simak Video 'China Menentang Keras Kunjungan Pejabat AS ke Taiwan':

[Gambas:Video 20detik]



Dengan meluncurkan peninjauan itu, Milley berusaha mendapatkan pemahaman terperinci soal semua interaksi antara militer kedua negara, khususnya interaksi yang bisa dianggap 'tidak aman' atau 'tidak profesional' ketika pesawat atau kapal China beroperasi terlalu dekat dengan aset-aset militer AS.

Para pejabat pertahanan AS itu menuturkan kepada CNN bahwa tujuannya adalah untuk melihat dengan jelas setiap perubahan dalam pola aktivitas militer China.

Interaksi antara militer AS dan China menjadi isu sangat sensitif yang seringkali tidak diungkapkan ke publik. Misalnya, pada Juni lalu, ketika sebuah pesawat transpor milik AS jenis C-130 mengalami sejumlah interaksi dengan pesawat militer China, namun Pentagon tidak mempublikasikan insiden itu.

Belum ada tanggapan resmi dari China atas pernyataan Milley itu. Namun China sebelumnya bersikeras menyatakan militernya bertindak defensif.

"Pengembangan pertahanan nasional China bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keamanannya dan berkontribusi pada pertumbuhan kekuatan perdamaian dunia," demikian seperti disampaikan dalam buku putih pertahanan China tahun 2019.

"China tidak akan pernah mengancam negara lainnya atau mencari pengaruh apapun," imbuh buku putih pertahanan China itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads