Pemerintah Suriah mengumumkan pada Rabu (20/7/2022) bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Ukraina untuk mendukung sekutu dekatnya, Rusia. Suriah menyatakan langkah itu merupakan tanggapan terhadap langkah serupa oleh pemerintah Ukraina.
"Republik Arab Suriah telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina sesuai dengan prinsip timbal balik dan sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah Ukraina," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah yang tidak disebutkan namanya, kepada kantor berita resmi Suriah, SANA seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/7/2022).
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengumumkan bahwa dia memutuskan hubungan dengan Suriah pada akhir bulan lalu. Pemutusan hubungan dilakukan setelah Suriah mengakui kemerdekaan Republik Donetsk dan Lugansk yang didukung Rusia di Ukraina timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah," kata Zelensky saat itu.
Negara bagian Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari Ukraina, yang kemerdekaannya diakui Moskow pada Februari lalu, terletak di wilayah Donbas. Wilayah itu kini menjadi fokus serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.
Suriah adalah negara pertama selain Rusia yang mengakui kemerdekaan kedua republik itu.
Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang sangat bergantung pada dukungan Rusia dalam perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade di negaranya, juga telah mengakui dua republik lainnya yang memisahkan diri yang disponsori Rusia pada tahun 2018.
Kedua republik tersebut, Abkhazia dan South Ossetia secara internasional diakui sebagai bagian dari Georgia, yang memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991. Namun, Rusia dan beberapa negara lainnya telah mengakui kemerdekaan mereka.
Simak Video 'Bertemu Putin-Raisi, Erdogan Minta Bantuan Lawan Teroris di Suriah':