Militer Israel menyatakan pihaknya mencegat sebuah pesawat tanpa awak atau drone yang mengudara dari Lebanon hingga masuk ke wilayah udara negara Yahudi itu. Drone itu diduga kuat milik kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.
Seperti dilansir AFP, Selasa (19/7/2022), drone asing itu terdeteksi mengudara di dalam wilayah udara Israel, tepatnya di bagian utara negara itu, pada Senin (18/7) waktu setempat.
"Para tentara mendeteksi dan mencegat sebuah drone yang menyeberang dari Lebanon ke wilayah Israel," sebut militer Israel dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan militer Israel bahwa drone itu 'kemungkinan milik' kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Awal bulan ini, militer Israel menyatakan berhasil mencegat tiga drone yang diluncurkan oleh Hizbullah. Ketiga drone itu terdeteksi mengudara menuju ladang gas lepas pantai Karish di Mediterania.
Sebuah drone Hizbullah lainnya 'yang mendekati perairan ekonomi Israel' ditembak jatuh pada akhir Juni lalu oleh militer Israel.
Israel diketahui terlibat perang dengan Hizbullah tahun 2006 lalu dan menganggap kelompok itu sebagai salah satu musuh utamanya. Lebanon dan Israel secara teknis tetap berperang dan tidak memiliki hubungan diplomatik. Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berpatroli di perbatasan.
Bulan lalu, Lebanon mengecam Israel ketika sebuah kapal yang disewa Tel Aviv dan dioperasikan oleh perusahaan energi Energean yang terdaftar di Inggris, berlayar memasuki area ladang lepas pantai Karish. Hizbullah pada waktu itu memperingatkan Energean untuk tidak melanjutkan aktivitasnya.
Kedua negara sepakat melanjutkan perundingan soal perbatasan maritim tahun 2020 lalu. Namun prosesnya terhenti oleh klaim Beirut yang menyebut peta yang digunakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam perundingan, perlu dimodifikasi.
Lebanon pada awalnya menuntut perairan seluas 860 kilometer persegi yang disebut menjadi sengketa, namun kemudian menuntut tambahan 1.430 kilometer persegi, yang mencakup ladang gas Karish.
Israel mengklaim bahwa ladang gas Karish terletak di dalam wilayah perairannya dan bukan bagian dari area sengketa yang dibahas dalam perundingan yang terus berlanjut.