Dalam uji terbang ini, sebut Raytheon, kendaraan melepaskan HAWC dan berakselerasi ke kecepatan hipersonik menggunakan mesin scramjet.
"Kendaraan mengudara pada lintasan yang dirancang para insinyur agar secara sengaja menekankan konsep senjata untuk mengeksplorasi batasannya dan lebih lanjut memvalidasi model kinerja digital," sebut Raytheon dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan ini menandai uji coba ketiga yang berhasil untuk serangkaian senjata hipersonik dalam berbagai program yang sedang dikembangkan AS.
Uji coba yang berhasil ini dilakukan setelah uji coba lainnya untuk jenis senjata hipersonik yang berbeda, Common Hypersonic Glide Body, pada 29 Juni lalu mengalami kegagalan. Uji coba yang gagal itu digelar di Fasilitas Jangkauan Rudal Pasifik di Hawaii.
AS dan saingan globalnya terus meningkatkan kecepatan mereka dalam memproduksi senjata hipersonik. Diketahui bahwa senjata hipersonik mampu melesat di lapisan atas atmosfer dengan kecepatan lima kali lipat lebih cepat dari kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.
(nvc/ita)