Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengklaim sukses menguji coba senjata hipersonik jenis air-breathing buatan Raytheon Technologies Corp yang bisa melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Ini menjadi uji coba sukses ketiga yang dilakukan AS untuk jenis senjata itu sejak tahun 2013 lalu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/7/2022), program pengembangan untuk konsep senjata hipersonik air-breathing (HAWC) sedang dijalankan oleh Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA). Baik Raytheon maupun Lockheed Martin Corp bersaing untuk mendapatkan kontrak akhir.
Raytheon merupakan kontraktor pertahanan utama AS dan korporasi industri dengan konsentrasi manufaktur pada persenjataan dan perangkat elektronik militer dan komersial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendaraan jenis air-breathing diketahui menggunakan udara yang diambil dari atmosfer untuk mencapai propulsi berkelanjutan. Tipe propulsi yang berbeda mampu bekerja di ruang hampa udara.
Sejauh ini sudah ada empat uji coba senjata hipersonik jenis air-breathing sejak September tahun lalu. Produk buatan Raytheon sukses diuji coba dua kali, sedangkan produk Lockheed baru sukses diuji coba sekali dan satu uji coba lainnya gagal.
"Memajukan kemampuan hipersonik negara kita merupakan keharusan nasional yang kritis, dan ini menjadi langkah maju yang penting," sebut presiden unit bisnis Rudal dan Pertahanan Raytheon, Wes Kremer, dalam pernyataannya.
"Memiliki uji penerbangan yang sukses secara berturut-turut memberikan kami kepercayaan diri yang lebih besar dalam kematangan teknis dari prototipe HAWC kami," tegasnya.