Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan mantan Kepala Direktorat Utama Dinas Keamanan Ukraina (SBU) di Crimea ditahan atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi. Hal ini disampaikan Zelensky saat mengumumkan pemecatan dua pejabat tinggi Ukraina, Jaksa Agung dan Kepala Dinas Keamanan Negara (SBU).
Seperti dilansir CNN dan kantor berita Rusia, TASS News Agency, Senin (18/7/2022), Zelensky dalam pernyataan video via saluran Telegramnya pada Minggu (17/7) waktu setempat mengakui bahwa Kepala SBU Crimea Oleg Kulinich telah ditahan sejak 16 Juli.
"Para petugas Biro Investigasi Negara bersama dengan Dinas Keamanan Ukraina telah menahan mantan kepala direktorat utama SBU di Crimea," ucap Zelensky dalam pernyataannya. Crimea merupakan wilayah di Ukraina yang dicaplok Rusia sejak tahun 2014 lalu, dalam langkah yang tidak diakui komunitas internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zelensky, dirinya telah memecat Kulinich sejak awal invasi Rusia ke Ukraina. "Seperti yang kita lihat, keputusan ini sangat tepat," tegasnya.
Lebih lanjut, Zelensky mengatakan ada cukup bukti untuk menjeratkan tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi. "Semua tindak kejahatannya telah dicatat. Penilaian hukum yang wajar akan diberikan untuk semua hal yang dia lakukan selama bulan-bulan ini dan sebelumnya," ujarnya.
"Mereka yang menjadi kaki tangannya dalam kelompok kriminal ini, yang bekerja untuk kepentingan Rusia juga akan dimintai pertanggungjawaban," ucap Zelensky.
"Ini tentang transfer informasi rahasia kepada musuh dan fakta-fakta lainnya soal kerja sama dengan dinas khusus Rusia," sebutnya.
Lihat juga video 'Zelensky Pecat Jaksa Agung dan Kepala Keamanan Ukraina':
Laporan kantor berita Ukraina, RBC Ukraine, yang mengutip sejumlah sumber sebelumnya menyebut Kulinich masih terus bekerja pada dinas keamanan di Crimea saat penahanan terjadi. Dia diketahui juga menjabat sebagai penasihat untuk Ketua SBU Ivan Bakanov, yang dipecat Zelensky pada Minggu (17/7).
Zelensy mengumumkan pemecatan Jaksa Agung Iryna Venediktova dan Bakanov, dua tokoh penting dalam pemerintahannya, pada Minggu (17/7) malam waktu setempat. Dia mempertanyakan kualitas kepemimpinan keduanya dan menuduh banyak bawahan mereka yang berkhianat dan bekerja sama dengan Rusia.
Selain mengumumkan pemecatan dua pejabat tinggi itu, Zelensky juga menyebut bahwa pejabat dalam dua departemen yang dipimpin Venediktova dan Bakanov yang dicurigai melakukan pengkhianatan.
"Hingga hari ini, sebanyak 651 proses pidana terkait pengkhianatan dan aktivitas kerja sama para pegawai kantor jaksa, lembaga penyelidikan praperadilan, dan lembaga penegakan hukum lainnya," ungkap Zelensky dalam pernyataannya pada Jumat (17/7) waktu setempat.
"Secara khusus, lebih dari 60 pegawai kantor jaksa dan Dinas Keamanan Ukraina tetap berada di wilayah pendudukan dan bekerja melawan negara kita," sebutnya.
Para pejabat senior SBU di wilayah Ukraina bagian selatan juga turut disalahkan karena dianggap mempermudah pasukan Rusia dalam merebut sebagian besar wilayah selatan Ukraina dalam waktu sepekan usai invasi. Zelensky mengindikasikan akan tindakan lebih lanjut.
"Tindakan-tindakan spesifik dan kelambanan setiap pejabat di sektor keamanan dan dalam lembaga penegak hukum akan dievaluasi. Inspeksi terhadap lembaga-lembaga penegak hukum telah memberikan hasil pertama dan akan dilanjutkan," tandasnya.