Maskapai-maskapai penerbangan Israel berencana untuk memperluas dan membuka rute baru ke kawasan Asia setelah Arab Saudi membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai, termasuk maskapai negara Yahudi itu. Langkah itu akan menghemat biaya bahan bakar dan mengurangi waktu penerbangan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (18/7/2022), otoritas Saudi mengumumkan pada Jumat (15/7) lalu bahwa wilayah udaranya akan dibuka untuk seluruh maskapai penerbangan -- perpanjangan de-facto untuk hak terbang bagi maskapai-maskapai Israel.
Maskapai penerbangan Israel yang sebelumnya hanya bisa melintasi koridor Saudi untuk penerbangan tujuan kawasan Teluk seperti Uni Emirat Arab, namun kini akan bisa melintasi wilayah udara Saudi untuk berbagai rute Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik maskapai utama Israel, El Al Israel Airlines, maupun maskapai lebih kecil, Arkia, menyatakan pada Minggu (17/7) bahwa pihaknya telah mengajukan izin untuk bisa terbang di wilayah udara Saudi. Hal ini, sebut kedua maskapai, akan memangkas waktu penerbangan sekitar 2,5 jam untuk penerbangan ke India dan Thailand.
Rute penerbangan saat ini untuk tujuan-tujuan itu -- yang populer di kalangan turis Israel -- tidak melewati wilayah udara Saudi dengan berbelok ke arah selatan melintasi Laut Merah di sekitar Yaman.
Dituturkan seorang pejabat El Al, Shlomi Am Shalom, bahwa rute penerbangan langsung yang lebih cepat juga berarti lebih sedikit bahan bakar yang digunakan. Hal ini, sebutnya, akan membantu efisiensi El Al dengan memungkinkan maskapai menggunakan pesawat lebih kecil untuk rute ke Mumai, sembari menghemat bahan bakar untuk penerbangan hampir setiap hari ke Thailand.
"Kita bisa menggunakan pesawat besar dan menggunakannya ke tempat-tempat lain seperti Australia dan Jepang," sebut Am Shalom.
Dia menambahkan bahwa penerbangan ke Melbourne dan Tokyo masih dalam tahap perencanaan dan penetapan rute itu akan membutuhkan waktu.
Simak juga Video: Aksi Protes Ribuan Warga Palestina Tentang Kedatangan Joe Biden
Dalam pernyataan terpisah, maskapai Arkia mengumumkan rencananya untuk memulai penerbangan ke Goa, India, pada November mendatang dan mempertimbangkan tujuan-tujuan baru seperti Thailand dan Sri Lanka dengan menggunakan pesawat Airbus A321neoLR.
Menteri Pariwisata Israel, Yoel Razbozov, menuturkan kepada Army Radio pada Minggu (17/7) waktu setempat bahwa penerbangan melintasi wilayah udara Saudi kemungkinan akan dimulai 'dalam beberapa pekan' setelah urusan logistik yang diperlukan telah dituntaskan.
Razbozov menyebut bahwa hal itu akan membuat harga tiket pesawat lebih murah sekitar 20 persen dibanding sebelumnya.
Pada Sabtu (16/7) waktu setempat, seorang pejabat Israel yang tidak disebut namanya melontarkan harapan agar warga minoritas Muslim di Israel bisa terbang secara langsung ke Saudi untuk ibadah haji tahun depan.