Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bercerita soal pertemuan para Menteri Luar Negeri di G20 Bali. Vasly mengungkap momen saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov walk out dari G20.
Awalnya, Vasyl mengungkap isi pertemuan antar Menteri Luar Negeri di G20 Bali membahas terkait berbagai hal. Salah satunya yang disorot yaitu soal invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami fokus untuk meminta Rusia menghentikan perang, meminta Rusia untuk membuka pelabuhan di Ukraina, dan membiarkan Ukraina berkembang secara bebas sebagai sebuah negara, itu pesan pentingnya," kata Vasyl saat konferensi pers terkait hasil pertemuan antar Menteri Luar Negeri di acara G20 Bali, Selasa (12/7/2022).
"Itu sangat menghibur dan itu sangat bagus, karena seluruh dunia semakin memahami sifat federasi Rusia dan apa yang mereka lakukan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vasyl menyebut Menlu Rusia Sergei Lavrov merespons berbeda dengan topik bahasan pada G20 tersebut. Dia bahkan mengungkap momen saat Lavrov meninggalkan pertemuan itu dan tidak hadir pada sesi pertemuan berikutnya.
"Hasilnya setelah pidato di sesi pertama, Lavrov pergi begitu saja, tidak menunggu tanggapan dari Menteri Luar Negeri Jerman dan dari yang lain, dan sesi kedua dia absen," ucapnya.
Apa alasan Sergey Lavrov walk out? Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Vasyl membeberkan alasan Lavrov meninggalkan forum tersebut. Dia beralasan itu bukan karena Ukraina, tapi karena Lavrov merasa dirinya dan negaranya dipermalukan oleh para Menteri Luar Negeri negara lain.
"Mungkin itu karena Kementerian Luar Negeri Ukraina turun tangan tetapi dia dipermalukan dan dia mengerti bahwa tidak ada ruang bagi negara teroris Rusia, untuk penjajah, untuk penjahat dunia dalam pertemuan terhormat seperti itu. Itu adalah perilaku yang sangat buruk dari Lavrov sebagai seorang diplomat, dia hanya menunjukkan bahwa dia tidak mampu menjadi diplomat sejati, kami sebut dia menteri propaganda, bukan menteri luar negeri," ujar dia.
Lavrov Walk Out dari G20
Untuk diketahui, Menlu Rusia Sergei Lavrov dilaporkan melakukan aksi walk out dari pertemuan Menlu G20 di Bali.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (9/7), Lavrov meninggalkan ruangan saat pertemuan digelar pada Jumat (8/7) kemarin. Dalam pertemuan itu, para Menlu G20 menyerukan diakhirinya invasi Rusia dan blokade gandum di Ukraina.
Forum itu adalah pertemuan tatap muka pertama antara Rusia dan negara-negara Barat yang mengkritik sengit perang Rusia di Ukraina.
Sorotan tertuju pada Lavrov, yang kedatangannya pada pertemuan itu disambut dengan teriakan "Kapan Anda akan menghentikan perang" dan "Mengapa Anda tidak menghentikan perang" saat dia disambut oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Lavrov muncul di depan wartawan usai sesi pertama di mana dirinya mendapat kritikan keras dari para Menlu Barat, yang disebutnya "menyimpang" dari topik diskusi "ke kritik hiruk pikuk Federasi Rusia".
"Agresor, penjajah, pendudukan - kami mendengar banyak hal seperti itu hari ini," kata Lavrov kepada wartawan.
"Jika Barat tidak ingin ada pembicaraan tetapi ingin Ukraina mengalahkan Rusia di medan perang, maka mungkin tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Barat," cetus Lavrov.