Mundurnya Presiden Sri Lanka Usai Demonstran Duduki Istana

Tim detikcom - detikNews
Senin, 11 Jul 2022 20:42 WIB
Istana kepresidenan Sri Lanka (Foto: AP/Rafiq Maqbool)
Kolombo -

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan dirinya bakal mengundurkan diri dari jabatannya. Rajapaksa bakal mundur usai Istana Kepresidenan Sri Lanka diduduki para demonstran.

Dilansir CNN, Senin (11/7/2022), rencana pengunduran diri Rajapaksa itu diutarakan oleh Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena. Beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan siap mengundurkan diri.

Di bawah konstitusi Sri Lanka, jika Wickremesinghe dan Rajapaksa mengundurkan diri, Ketua Parlemen akan menjabat sebagai Penjabat Presiden selama maksimal 30 hari. Sementara itu, parlemen akan memilih presiden baru dalam waktu 30 hari dari salah satu anggotanya yang akan menjabat selama 2 tahun sisa masa jabatan saat ini.

Sementara dilansir Reuters, Wickremesinghe telah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin partai politik. Pembicaraan tersebut membahas soal langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah menyusul kerusuhan di Sri Lanka akibat krisis yang terjadi.

"Wickremesinghe telah mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa dia bersedia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan memberi jalan bagi pemerintahan semua partai untuk mengambil alih," pernyataan kantor PM.

Video dari media lokal seperti dilihat CNN menunjukkan kediaman Wickremesinghe sudah dilalap api. Terlihat sejumlah orang masih berkumpul di sekitar kediaman Wickremesinghe.

Wickremesinghe sendiri tidak berada di kediamannya. Dia telah dievakuasi ke tempat yang aman.

Selain kediaman PM, Istana Kepresidenan Sri Lanka juga diduduki massa. Demonstran bahkan masuk ke dalam kamar presiden hingga berenang di kolam.

Ada pula demonstran yang tidur di tempat tidur Rajapaksa hingga memamerkan celana dalam yang diduga milik Rajapaksa. Kemarahan para demonstran ini terjadi gara-gara krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka hingga membuat kelangkaan BBM, listrik dan lainnya.

Perayaan oleh Warga

Pengumuman rencana pengunduran diri Rajapaksa ini disambut gembira oleh demonstran. Dilansir BBC, para demonstran merayakan rencana pengunduran Rajapaksa pada 13 Juli itu dengan pesta kembang api di kota.

Salah seorang pendemo, Fiona Sirmana, yang ikut menyerbu kediaman resmi Presiden Sri Lanka mengatakan itu adalah waktu "untuk menyingkirkan presiden dan perdana menteri dan era baru untuk Sri Lanka".

Gotabaya Rajapaksa: Profil Presiden-Penyebab Sri Lanka Bangkrut Foto: AFP/JEWEL SAMAD

"Saya merasa sangat-sangat sedih karena mereka tidak mengundurkan diri lebih awal, karena jika mereka mundur lebih awal, tidak akan ada kehancuran," katanya kepada Reuters.

Puluhan orang terluka pada unjuk rasa hari Sabtu waktu setempat itu dan juru bicara rumah sakit utama Kolombo mengatakan kepada kantor berita AFP ada tiga orang yang dirawat karena luka tembak.

Sri Lanka saat ini menderita inflasi dan berjuang untuk mengimpor makanan, bahan bakar dan obat-obatan di tengah krisis ekonomi terburuk di negara itu dalam 70 tahun terakhir. Selain itu, Sri Lanka juga kehabisan mata uang asing dan harus memberlakukan larangan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan. Larangan ini menyebabkan antrean bahan bakar berhari-hari.

Unjuk rasa yang luar biasa pada Sabtu itu tampaknya merupakan puncak dari berbulan-bulan protes damai di Sri Lanka. Selain itu, demonstran juga mengancam akan menduduki Istana Kepresidenan Sri Lanka hingga Rajapaksa mengundurkan diri secara resmi.

"Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mengundurkan diri dan pemerintah harus mundur," kata penulis drama Ruwanthie de Chickera dalam konferensi pers di lokasi protes utama di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, seperti dilansir Reuters, Senin (11/7/2022).

Simak video 'Massa Bakal Kuasai Istana sampai Presiden Sri Lanka Mundur':



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork