Polisi Amerika Serikat (AS) menyebut tersangka penembakan massal pada parade 4 Juli di Chicago telah merencanakan aksinya sejak berminggu-minggu. Selain itu, pelaku mengenakan pakaian wanita untuk membantu pelariannya.
Dikutip dari AFP, Rabu (6/7/2022), tersangka penembakan Robert Crimo (21) berasal dari Highwood, Illinois. Crimo berhasil ditangkap karena dicurigai melepaskan tembakan dari rooftop ke kerumunan parade Hari Kemerdekaan AS.
Juru bicara polisi Christopher Covelli berharap jaksa segera mengajukan tuntutan terhadap Crimo. Covelli menyebut tersangka memiliki riwayat masalah kesehatan mental dan perilaku mengancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban Tewas Jadi 7 Orang
Covelli mengatakan jumlah korban tewas naik menjadi tujuh pada Selasa setelah salah satu korban yang terluka meninggal di rumah sakit. Sementara lebih dari 35 orang terluka.
Di antara yang tewas adalah Kevin McCarthy dan istrinya, Irina, orang tua dari seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang ditemukan berkeliaran sendirian setelah penembakan itu. Hal itu menurut laporan CBS News.
Covelli mengatakan pihaknya belum menetapkan motif serangan yang membuat para pengunjung parade panik melarikan diri. Akan tetapi, tersangka diyakini telah merencanakan penembakan itu.
"Kami yakin Crimo telah merencanakan serangan ini selama beberapa minggu," katanya seraya menambahkan bahwa tersangka melancarkan aksi brutalnya itu seorang diri.
"Kami tidak memiliki informasi yang menunjukkan pada titik ini bahwa itu bermotivasi rasial, dimotivasi oleh agama atau status dilindungi lainnya," tambahnya.
Covelli mengatakan polisi telah dipanggil dua kali ke rumah Crimo pada 2019. Pertama untuk menyelidiki upaya bunuh diri, dan kedua karena seorang kerabat mengatakan dia mengancam akan 'membunuh semua orang' dalam keluarga.
Dia menambahkan bahwa polisi mengamankan 16 pisau, belati dan pedang dari rumah Crimo tetapi tidak melakukan penangkapan.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Simak Video: Kepanikan Usai Penembakan saat Konser Kemerdekaan AS di Philadelphia
Tersangka Diduga Naik Tangga Darurat
Covelli mengatakan Crimo menggunakan tangga darurat untuk mengakses atap sebuah bangunan yang menghadap ke rute parade. Tersangka lalu menembakkan lebih dari 70 peluru dari senapan 'mirip dengan AR-15' salah satu dari beberapa senjata yang dia beli secara legal.
Pakai Baju Wanita Saat Kabur
Covelli menambahkan bahwa Crimo menggunakan pakaian wanita saat kabur. Aksi itu dilakukan tersangka agar tidak mudah dikenali.
"Crimo mengenakan pakaian wanita dan penyelidik percaya dia melakukan ini untuk menyembunyikan tato wajahnya dan identitasnya dan membantunya selama pelarian dengan orang lain yang melarikan diri dari kekacauan itu," katanya.