Presiden Rusia Vladimir Putin enggan menyampaikan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat peringatan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli waktu setempat. Apa alasannya?
Seperti dilansir The Moscow Times, Selasa (5/7/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyebut AS telah melakukan tindakan-tindakan yang 'tidak bersahabat' kepada Moskow beberapa waktu terakhir.
"Ini karena tahun ini, arah politik tidak bersahabat dari Amerika Serikat terhadap Rusia telah mencapai titik puncaknya," sebut Peskov dalam pernyataan yang dikutip Interfax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bawah situasi ini, mengirim pesan ucapan selamat hampir tidak tepat," tegasnya.
"Kebijakan-kebijakan tidak bersahabat Amerika Serikat adalah alasannya," ujar Peskov.
Hubungan yang sudah tegang antara kedua negara semakin memburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina, sekutu AS, pada akhir Februari lalu. Langkah Rusia itu memicu rentetan sanksi berat terhadap Moskow dari Washington DC.
Pada Maret lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyebut hubungan antara Kremlin dan Gedung Putih berada di 'ambang perpisahan'.
Disebutkan Ryabkov bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan hubungan kedua negara adalah AS menghentikan pasokan senjata untuk Ukraina, dan sebaliknya, 'memproyeksikan pengaruh positif pada Kiev'.
Simak juga 'Sandiaga Sebut Pertemuan Jokowi-Putin Buka Peluang Kebangkitan Wisata':
Kremlin diketahui tidak mengirimkan ucapan selamat kepada Presiden AS pada peringatan Hari Kemerdekaan yang jatuh setiap tanggal 4 Juli sejak tahun 2020, selama masa kepresidenan Presiden Donald Trump.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti dilansir Newsweek, mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan untuk Biden dan AS dalam pernyataan via akun Twitter resminya. Zelensky menyebut peringatan 4 Juli menjadi perayaan nilai-nilai bersama untuk 'kebebasan, demokrasi dan kemerdekaan' kedua negara.
"Selamat Hari Kemerdekaan untuk rakyat (AS) dan @POTUS!" tulis Zelensky dalam pesan Twitternya, merujuk pada Biden yang disebut sebagai POTUS yang merupakan kependekan dari 'President of the United States'.
"Saya mendoakan perdamaian dan kemakmuran untuk orang-orang bersahabat (di AS). Saya mengapresiasi bantuan kepemimpinan Amerika Serikat dalam mempertahankan nilai-nilai bersama Ukraina -- Kebebasan, Demokrasi dan Kemerdekaan," imbuhnya.