Dubes Barat Ramai-ramai Kecam Invasi Rusia dalam Forum Publik di China

Dubes Barat Ramai-ramai Kecam Invasi Rusia dalam Forum Publik di China

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Jul 2022 11:21 WIB
U.S. Ambassador to China Nicholas Burns speaks next to Russian Ambassador to China Andrey Denisov, Chinese professor Jia Qingguo, British Ambassador to China Caroline Wilson and French Ambassador to China Laurent Bili at the World Peace Forum at Tsinghua University in Beijing, China July 4, 2022. REUTERS/Yew Lun Tian
Dubes AS Nicholas Burns (tengah) diapit oleh Dubes Inggris dan Dubes Prancis, juga oleh penasihat pemerintah China dan Dubes Rusia (REUTERS/Yew Lun Tian)
Beijing -

Para Duta Besar (Dubes) negara-negara Barat yang ada di China kompak melontarkan kritikan secara terang-terangan atas invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan Dubes Amerika Serikat (AS) dengan blak-blakan menyerukan agar China tidak menyebarkan 'propaganda' Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (5/7/2022), kritikan demi kritikan itu disampaikan para Dubes negara-negara Barat dalam sebuah forum publik bernama Forum Perdamaian Dunia yang digelar oleh Universitas Tsinghua di ibu kota Beijing pada Senin (4/7) waktu setempat.

Kritikan secara langsung menjadi hal yang langka dan tidak biasa karena dilontarkan di negara yang menolak untuk mengecam invasi Moskow. Diketahui bahwa Dubes Rusia untuk China Andrey Denisov juga hadir dalam forum itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam forum itu, Dubes AS untuk China Nicholas Burns menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai 'ancaman terbesar bagi tatanan dunia global'. Burns juga mengharapkan agar juru bicara Kementerian Luar Negeri China berhenti mengulang 'propaganda Rusia' yang menyalahkan aliansi NATO atas perang di Ukraina.

"Saya berharap para juru bicara Kementerian Luar Negeri juga akan berhenti berbohong soal laboratorium senjata biologi Amerika, yang tidak ada di Ukraina," ucap Burns dalam pernyataannya di Beijing.

ADVERTISEMENT

Burns diapit oleh Dubes Inggris untuk China Caroline Wilson dan Dubes Prancis untuk China Laurent Bili di sebelah kirinya, kemudian oleh penasihat pemerintah China profesor Jia Qingguo dan Dubes Rusia Denisov di sebelah kanannya.

Penyelenggara forum menyebut sesi tersebut sebagai diskusi antara perwakilan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Kritikan terhadap invasi Rusia ke Ukraina diketahui tidak ada sama sekali pada media dan wacana publik di China

Sementara forum itu secara luas membahas topik 'Perserikatan Bangsa-bangsa dan Tatanan Global', tiga Dubes negara Barat -- AS, Inggris dan Prancis -- kompak melontarkan kritikan terhadap Rusia atas apa yang mereka sebut sebagai agresi ilegal terhadap Ukraina.

Karakterisasi itu ditolak mentah-mentah oleh Dubes Rusia Denisov.

Dubes Inggris Wilson mengatakan kepada para penonton langsung dalam forum itu, yang terdiri atas para diplomat asing, juga mahasiswa dan akademisi China bahwa: "Jika Rusia mendapatkan apa yang diinginkannya, kita akan mengalami anarki global."

Dubes Prancis Bili menambahkan bahwa perang di Ukraina bertentangan dengan semua prinsip dasar dari tatanan internasional.

Tidak hanya pada Rusia, para Dubes negara Barat itu juga melontarkan kritikan pada China. Dubes Wilson dan Dubes Bili sama-sama menolak penegasan China soal bantuan persenjataan dari Eropa kepada Ukraina yang semakin memperpanjang perang.

AS dan sekutu-sekutu Baratnya juga mengkritik Rusia karena menyebarkan propaganda, informasi keliru, dan 'omong kosong' dengan menuduh bagian dari senjata-senjata biologi sedang dibuat di Ukraina.

Kritikan itu menuai respons keras dari otoritas China. "Para pejabat terkait di pihak AS, bukan pihak China, yang telah menyebarkan informasi palsu dan kebohongan," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menanggapi kritikan Burns soal Beijing mengulang-ulang propaganda Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads