Lagi, 2 WN Inggris Didakwa Jadi Tentara Bayaran oleh Separatis Pro-Rusia

Lagi, 2 WN Inggris Didakwa Jadi Tentara Bayaran oleh Separatis Pro-Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 02 Jul 2022 12:52 WIB
An armored vehicle rolls outside Mykolaivka, Donetsk region, the territory controlled by pro-Russian militants, in eastern Ukraine, Sunday, Feb. 27, 2022. Fighting also raged in two eastern territories controlled by pro-Russia separatists. (AP Photo)
Ilustrasi -- Kendaraan lapis baja di wilayah Donetsk, Ukraina, yang dikuasai separatis pro-Rusia (dok. AP Photo)
Donetsk -

Dua warga negara Inggris didakwa melakukan 'aktivitas tentara bayaran' oleh para penyidik di wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina bagian timur. Keduanya kini ditahan oleh otoritas separatis pro-Rusia yang memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/7/2022), dakwaan terhadap dua warga Inggris itu dilaporkan oleh kantor berita Rusia, TASS, yang mengutip sumber dalam struktur kekuasaan di Republik Rakyat Donetsk, yang hanya diakui oleh Rusia dan Suriah saja.

Disebutkan TASS dalam laporannya pada Jumat (1/7) waktu setempat bahwa kasus kriminal telah dibuka dan dakwaan telah dijeratkan terhadap Dylan Healy dan Andrew Hill berdasarkan pasal 430 Undang-undang Pidana Republik Rakyat Donetsk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pria itu, menurut laporan TASS, menolak untuk bekerja sama dengan otoritas Donetsk.

Warga negara-negara Barat diketahui melakukan perjalanan ke Ukraina, baik untuk membantu pertempuran melawan invasi militer Rusia atau untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga Ukraina yang hidupnya hancur akibat perang.

ADVERTISEMENT

Pada 29 April lalu, Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan seorang pria Inggris yang terluka ditangkap di Ukraina. Pria Inggris menuturkan dirinya bernama Andrew Hill dan berbicara dengan aksen Inggris yang kental saat ditanyai oleh pasukan Rusia yang tidak teridentifikasi.

Disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pria itu menyerahkan diri kepada pasukan Rusia di wilayah Mykolaiv, Ukraina bagian barat daya, yang berjarak 80 kilometer sebelah barat wilayah Donetsk. Pria itu mengenakan seragam kamuflase dan kedapatan membawa senjata saat menyerahkan diri.

Kepada pasukan yang menginterogasinya, pria itu mengaku berasal dari Plymouth, Inggris bagian selatan dan memiliki empat anak.

Simak juga 'Merek-merek Barat Mulai Menghilang dari Mall di Moskow':

[Gambas:Video 20detik]



Juga pada 29 April, media terkemuka Inggris, BBC, yang mengutip kelompok bantuan nirlaba Presidium Network melaporkan bahwa Dylan Healy yang seorang relawan kemanusiaan telah ditahan di pos pemeriksaan di Ukraina bagian selatan. Dia ditangkap bersama seorang relawan lainnya bernama Paul Urey.

Bulan lalu, dua warga Inggris dan seorang Maroko dijatuhi hukuman mati atas dakwaan 'aktivitas tentara bayaran' setelah ditangkap saat bertempur untuk Ukraina melawan pasukan Rusia. Kerabat dari dua warga Inggris itu menyatakan mereka dikontrak untuk bertempur bagi militer Ukraina, oleh karena itu, mereka bukan tentara bayaran namun tentara biasa yang berhak atas perlindungan Konvensi Jenewa yang mengatur perlakukan terhadap tahanan perang.

Pemerintah Inggris menolak untuk berurusan secara publik dengan otoritas Republik Rakyat Donetsk yang tidak diakuinya, dan memilih untuk meminta bantuan pada otoritas Ukraina. Namun Rusia menegaskan bahwa nasib pria-pria asing itu menjadi urusan Republik Rakyat Donetsk.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads