Unjuk rasa di Sudan berakhir ricuh. Akibatnya, 4 demonstran tewas.
Dilansir AFP, Kamis (30/6/2022), pasukan keamanan menembakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan puluhan ribu pengunjuk rasa.
Setidaknya, 2 dari 4 orang ditembak mati. Peluru menembus dada, kata petugas medis setempat.
"Bahkan jika kita mati, militer tidak akan memerintah kita," teriak pengunjuk rasa, mendesak kudeta militer oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, yang mendorong pemerintah asing untuk memangkas bantuan.
"Turunkan pemerintahan Burhan," teriak pendemo lain.
Unjuk rasa terjadi di di ibu kota Khartoum dan sekitarnya, termasuk kota kembar Omdurman.
Sehari sebelumnya, petugas medis melaporkan satu demonstran ditembak mati pada Rabu (29/6). Koresponden AFP melaporkan internet dan saluran telepon mengalami gangguan sejak Kamis (30/6) dini hari.
Keamanan diperketat di Khartoum. Tentara dan polisi memblokir jalan menuju markas tentara dan istana presiden. Toko-toko di sekitar ibu kota sebagian besar tutup.
(isa/knv)