Pemerintah China mengecam pernyataan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam KTT NATO di Madrid, Spanyol. Dalam pertemuan itu, NATO menyatakan bahwa kekuatan China telah menantang aliansi militer tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (30/6/2022), Beijing menyebut pernyataan NATO tersebut "benar-benar sia-sia". Tanggapan itu muncul setelah konsep strategis NATO, yang diterbitkan pada pertemuan puncak di Madrid, menyatakan ambisi dan kebijakan koersif Beijing telah menantang kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai NATO.
NATO juga mengatakan bahwa hubungan China yang lebih dekat dengan Rusia bertentangan dengan kepentingan Barat. Hal ini mendapat tanggapan yang berapi-api dari Beijing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang disebut dokumen konsep strategis baru NATO itu mengabaikan fakta, membingungkan hitam dan putih ... (dan) menodai kebijakan luar negeri China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada briefing reguler.
Baca juga: Rusia Jadi Ancaman Bagi NATO, China Disorot! |
Dia menambahkan bahwa China "dengan tegas menentangnya".
"Kami ingin memperingatkan NATO bahwa melebih-lebihkan apa yang disebut ancaman China itu benar-benar sia-sia," kata Zhao kepada wartawan.
Beijing selama ini telah menolak untuk mengutuk sekutunya Rusia atas invasi ke Ukraina. Kedua negara itu telah semakin dekat dalam bidang politik, perdagangan dan militer sebagai bagian dari hubungan "tanpa batas".
Bulan ini, Presiden China Xi Jinping meyakinkan rekannya, Presiden Vladimir Putin tentang dukungan China pada "kedaulatan dan keamanan" Rusia.
Lihat juga Video: Erdogan Sebut Pertemuan Pertama dengan Biden Tak Ada Terobosan
Sebagai tanda meningkatnya kekhawatiran akan China, para pemimpin mitra regional Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru juga menghadiri KTT NATO di Madrid untuk pertama kalinya.
"China secara substansial membangun kekuatan militernya, termasuk senjata nuklir, menggertak tetangganya dan mengancam Taiwan," kata kepala NATO Jens Stoltenberg.
"China bukan musuh kita. Tapi kita harus melihat dengan jelas tentang tantangan serius yang dibawanya," cetusnya.
Tetapi Zhao membalas, dengan mengatakan bahwa China tidak menimbulkan "tantangan sistemik yang dibayangkan".
Sebaliknya, katanya, NATO-lah yang merupakan "tantangan sistemik bagi perdamaian dan stabilitas dunia dan tangannya ternoda oleh darah rakyat dunia".