Puluhan Orang Masih Hilang Usai Serangan Rudal Rusia ke Mal Ukraina

Puluhan Orang Masih Hilang Usai Serangan Rudal Rusia ke Mal Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 29 Jun 2022 14:05 WIB
Pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, dihantam rudal Rusia. Tak hanya menghancurkan bangunan mal, sebanyak 16 orang dilaporkan tewas akibat serangan itu.
kerusakan di mal Ukraina akibat serangan rudal (Foto: Reuters)
Jakarta -

Puluhan orang masih hilang setelah serangan rudal Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, dua hari lalu yang menewaskan sedikitnya 18 orang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah dengan sengaja membunuh warga sipil ketika menggempur mal di Kremenchuk.

"Rudal Rusia mengenai lokasi ini dengan tepat. Dengan sengaja ... Jelas bahwa pembunuh Rusia menerima koordinat yang tepat itu," kata Zelensky dalam pidato video seperti diberitakan kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Rabu (29/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka ingin membunuh sebanyak mungkin orang," imbuh pemimpin Ukraina itu.

Otoritas Ukraina menyebut bahwa sekitar 36 orang masih hilang usai serangan rudal tersebut.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Rusia telah buka suara mengenai serangan rudal tersebut. Rusia berdalih pasukannya menembakkan rudal ke depot senjata di Kremenchuk dan ledakannya memicu kebakaran di mal yang ada di dekat lokasi.

Dinas urusan darurat Ukraina sebelumnya melaporkan sedikitnya 16 orang tewas dan 59 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Rusia yang menghantam mal di Kremenchuk pada Senin (27/6) waktu setempat itu.

"Di Kremenchuk, pasukan Rusia menyerang sebuah depot senjata yang menyimpan persenjataan yang diterima dari Amerika Serikat dan Eropa dengan senjata presisi tinggi yang berbasis udara," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia via Telegram dan dilansir Reuters.

"Sebagai dampak dari serangan presisi itu, senjata dan amunisi buatan Barat yang terkonsentrasi di gudang itu ... terkena serangan," imbuh kementerian dalam pernyataannya.

"Ledakan amunisi yang disimpan untuk senjata-senjata Barat menyebabkan sebuah kebakaran di pusat perbelanjaan yang tidak berfungsi yang terletak di sebelah depot," klaim Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia menyebut mal yang dilanda kebakaran itu tidak berfungsi alias kosong saat kejadian. Namun, Zelensky menyebut hingga 1.000 orang ada di dalam mal saat serangan rudal terjadi. Zelensky mengutuk serangan rudal Rusia sebagai 'aksi teroris paling berani'. Dia juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengunjungi langsung lokasi serangan.

"Saya menyarankan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirim perwakilan khusus, atau Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ... sehingga PBB dapat secara mandiri menemukan informasi dan melihat bahwa ini memang serangan rudal Rusia," kata Zelensky.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads