Puluhan mayat migran ditemukan di dalam dan sekitar sebuah trailer-traktor yang ditinggalkan begitu saja di tepi jalanan San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (28/6/2022), temuan mengerikan ini dinilai sebagai salah satu bencana terburuk yang melibatkan migran di AS dalam beberapa tahun terakhir -- dan terjadi lima tahun setelah insiden serupa di kota yang sama, yang berjarak hanya beberapa jam dari perbatasan Meksiko.
"Saat ini kami telah memproses sekitar 46 mayat yang diurutkan (triage) dan ditandai dan dinyatakan meninggal dunia," tutur Kepala Dinas Pemadam Kebakaran San Antonio, Charles Hood, kepada wartawan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (28/6/2022):
- Rusia Jadi Ancaman, NATO Akan Tambah Pasukan hingga 300.000!
Aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan meningkatkan jumlah pasukannya dalam kondisi siaga tinggi. Penambahan jumlah pasukan NATO itu disebut bisa mencapai lebih dari tujuh kali lipat atau lebih dari 300.000 personel saat kondisi siaga tinggi.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/6/2022), rencana penambahan pasukan NATO itu diungkapkan saat negara-negara anggota bersiap mengadopsi strategi baru yang menggambarkan Rusia sebagai ancaman langsung dengan invasi ke Ukraina memasuki bulan keempat.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu telah memicu pergeseran geopolitik besar di Barat, dengan memicu negara-negara yang tadinya netral seperti Finlandia dan Swedia untuk bergabung NATO. Ukraina yang terus diinvasi Rusia juga telah mengamankan status kandidat anggota Uni Eropa.
"Rusia telah menjauhi kemitraan dan dialog yang coba dibangun NATO dengan Rusia selama bertahun-tahun," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam pernyataan kepada wartawan di Brussels, Belgia, menjelang pertemuan puncak NATO akhir pekan ini di Madrid, Spanyol.
- Rusia Gempur Mal Ukraina, Zelensky: Aksi Teroris Paling Berani!
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan rudal Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kremenchuk sebagai "aksi teroris paling berani". Serangan rudal itu menewaskan sedikitnya 16 orang.
"Serangan Rusia hari ini di pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah salah satu aksi teroris paling berani dalam sejarah Eropa," kata Zelensky dalam postingannya di Telegram seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (28/6/2022).
"Kota yang damai, pusat perbelanjaan biasa -- wanita, anak-anak, warga sipil biasa di dalamnya," imbuhnya.
- Seorang Wanita Laporkan Menteri Prancis Atas Percobaan Pemerkosaan
Seorang menteri kabinet Prancis kembali menjadi sasaran pengaduan percobaan pemerkosaan. Jaksa mengatakan bahwa tuduhan pelecehan seksual terhadap Menteri Solidaritas dan Kohesi Sosial, Damien Abad tersebut "saat ini sedang diperiksa".
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (28/6/2022), situs web berita Mediapart melaporkan bahwa seorang "politisi sentris" menuduh Abad mencoba memperkosanya dalam sebuah pesta di rumahnya pada 2010.
Abad membantah tuduhan itu dalam sebuah pernyataan tertulis kepada media, dan mengatakan dia akan menuntut wanita itu atas pencemaran nama baik.
"Saya tidak akan membiarkan tuduhan yang menjijikkan dan memalukan ini tanpa tanggapan," katanya.
- 16 Tewas Akibat Serangan Rudal Rusia ke Mal Ukraina, Macron Berang!
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk serangan mematikan Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, sebagai "kekejian".
"Bombardir Rusia terhadap pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah kekejian," tulis Macron di Twitter seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (28/6/2022).
"Kami ikut merasakan rasa sakit dari keluarga korban, dan kemarahan dalam menghadapi kekejaman seperti itu. Orang-orang Rusia harus melihat kebenaran," cetusnya.
- Ngeri! 46 Mayat Ditemukan di Trailer di Texas
Puluhan mayat migran ditemukan di dalam dan sekitar sebuah trailer-traktor yang ditinggalkan begitu saja di tepi jalanan San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (28/6/2022), temuan mengerikan ini dinilai sebagai salah satu bencana terburuk yang melibatkan migran di AS dalam beberapa tahun terakhir -- dan terjadi lima tahun setelah insiden serupa di kota yang sama, yang berjarak hanya beberapa jam dari perbatasan Meksiko.
"Saat ini kami telah memproses sekitar 46 mayat yang diurutkan (triage) dan ditandai dan dinyatakan meninggal dunia," tutur Kepala Dinas Pemadam Kebakaran San Antonio, Charles Hood, kepada wartawan setempat.