Kecaman mengalir dari para pemimpin dunia terhadap serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah mal yang ramai orang di Kremenchuk, Ukraina. Salah satunya Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson yang menyebut serangan itu menunjukkan kekejaman dan kebiadaban Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Selasa (28/7/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa hingga 1.000 orang ada di dalam mal saat serangan rudal Rusia itu terjadi pada Senin (27/6) waktu setempat. Sedikitnya 16 orang tewas dan menurut Dinas Darurat Negara, sekitar 58 orang mengalami luka-luka.
Pernyataan dari para pemimpin negara-negara G7 yang tengah menggelar pertemuan puncak di Jerman mengecam serangan rudal itu sebagai 'kejahatan perang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnson dalam pernyataannya seperti dilaporkan kantor berita Inggris, PA News Agency, menyebut serangan terhadap mal Ukraina itu menunjukkan 'betapa dalamnya kekejaman dan kebiadaban' Putin.
"Serangan mengerikan ini telah sekali lagi menunjukkan dalamnya kekejaman dan kebiadaban yang akan membuat pemimpin Rusia tenggelam," sebut Johnson merujuk pada Putin.
Secara terpisah dalam pernyataan via Twitter, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turut mengecam keras serangan rudal Rusia itu. "Serangan Rusia terhadap warga sipil di sebuah pusat perbelanjaan itu kejam. Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina," ucapnya.
"Seperti yang ditunjukkan di Pertemuan Puncak G7, AS bersama dengan para sekutu dan mitra kami akan terus meminta pertanggungjawaban Rusia atas kekejaman semacam itu dan mendukung pertahanan Ukraina," tegas Biden.
Simak Video 'Penampakan Mal Ukraina Terbakar Dihantam Rudal Rusia':
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut serangan itu sebagai 'kekejian' dalam tanggapan yang disampaikan via Twitter, dengan menyertakan video mal Ukraina terbakar.
"Pengeboman Rusia terhadap sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk merupakan kekejian," tegas Macron dalam bahasa Inggris. "Kami berbagi rasa sakit yang dirasakan keluarga korban, dan kemarahan dalam menghadapi kekejaman seperti itu. Rakyat Rusia harus melihat kebenarannya," imbuhnya.
Tak ketinggalan, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga mengecam serangan rudal Rusia terhadap mal Ukraina yang disebut 'benar-benar tercela'.
"Berapa pun jumlah korbannya, serangan apapun yang menghantam sebuah pusat perbelanjaan benar-benar tercela," tegas juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari situs resmi PBB.
"Infrastruktur sipil apapun, yang mencakup pusat perbelanjaan yang jelas, dan warga sipil, tidak seharusnya menjadi target," imbuhnya.
Belum ada tanggapan resmi pemerintah Rusia soal laporan serangan rudal terhadap mal Ukraina itu.