Tren Rambut Pendek bagi Wanita Saudi Usai Wajib Hijab Tiada Lagi

Tren Rambut Pendek bagi Wanita Saudi Usai Wajib Hijab Tiada Lagi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 25 Jun 2022 05:19 WIB
PARIS, FRANCE - MARCH 07: Deena Aljuhani Abdulaziz wearing wide leg pants and coat outside Chanel on March 7, 2017 in Paris, France. (Photo by Christian Vierig/Getty Images)
Ilustrasi rambut pendek (Foto: Getty Images/Christian Vierig)
Riyadh -

Wanita Arab Saudi kini sudah tak lagi wajib mengenakan hijab di tempat umum. Setelah kebijakan ini berlaku, para wanita Saudi beramai-ramai memotong rambut panjang mereka menjadi sangat pendek.

Seperti dilansir AFP, Jumat (24/6/2022), tren rambut pendek ini juga dilakukan oleh seorang wanita Saudi bernama Safi. Safi berprofesi sebagai dokter dan baru saja mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah sakit di Riyadh.

Dia memutuskan untuk memberikan penampilan baru bagi dirinya dengan memotong rambutnya yang panjang bergelombang menjadi sangat pendek hingga ke leher.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaya rambut pendek -- yang secara lokal dikenal dengan kata bahasa Inggris 'boy' -- semakin populer di kalangan wanita pekerja di Saudi yang konservatif.

Safi, a 26-year-old Saudi physician, poses for a photo with her short hair near the Kingdom Centre skyscraper in the centre of Saudi Arabia's capital Riyadh on June 19, 2022. - When Saudi doctor Safi took a new job at a hospital in the capital, she decided to offset her standard white lab coat with a look she once would have considered dramatic. Walking into a Riyadh salon, she ordered the hairdresser to chop her long, wavy locks all the way up to her neck, a style increasingly in vogue among working women in the conservative kingdom. The haircut - known locally by the English word Foto: AFP via Getty Images/FAYEZ NURELDINE

Terlihat di jalanan Riyadh, banyak wanita yang memiliki gaya rambut pendek. Situasi itu bisa terjadi juga setelah wanita Saudi tidak lagi diharuskan mengenakan hijab di bawah reformasi sosial yang didorong oleh Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga penguasa de-facto Saudi.

ADVERTISEMENT

Dengan semakin banyak wanita bergabung dalam angkatan kerja -- bagian utama dari upaya pemerintah membangun kembali perekonomian Saudi, banyak yang menggambarkan gaya rambut 'boy' sebagai alternatif yang praktis dan profesional dibandingkan gaya rambut panjang.

Bagi Safi, yang menggunakan nama samaran untuk melindungi identitasnya, potongan rambut pendek juga menjadi semacam perlindungan dari perhatian yang tidak diinginkan dari laki-laki, yang memampukan dirinya lebih fokus pada pasien-pasiennya.

"Orang lebih suka melihat feminitas dalam penampilan wanita. Gaya ini menjadi semacam perisai yang melindungi saya dari orang-orang dan memberikan saya kekuatan," ucapnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya

Saksikan juga program Viral: Mengenal Dimas Mangara Si Dada Jedak-Jeduk

[Gambas:Video 20detik]




Permintaan Potongan Rambut 'Boy' Naik Drastis

Di salah satu salon di pusat kota Riyadh, permintaan untuk potongan rambut 'boy' meningkat -- dengan tujuh atau delapan konsumen dari total 30 konsumen memilih potongan rambut itu untuk dirinya.

"Tampilan ini menjadi sangat populer sekarang. Permintaannya meningkat, khususnya setelah wanita memasuki pasar pekerja," ucap seorang penata rambut setempat, Lamis.

NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 08: Deena Aljuhani Abdulaziz is seen wearing beige cropped pants, jacket, scarf, blouse outside Tory Burch during New York Fashion Week September 2019 on September 08, 2019 in New York City. (Photo by Christian Vierig/Getty Images)Ilustrasi (Foto: Getty Images/Christian Vierig)

"Fakta bahwa banyak wanita tidak mengenakan hijab telah menyoroti penyebarannya," imbuhnya, sembari menyebut gaya rambut itu banyak dipilih oleh remaja putri dan wanita muda berusia 20-an tahun.

Banyak wanita pekerja yang diwawancarai AFP memuji potongan rambut 'boy' sebagai sarana untuk menavigasi kehidupan profesional baru mereka. "Saya wanita yang praktis dan saya tidak memiliki waktu untuk merawat rambut saya," ucap Abeer Mohammed, seorang ibu berusia 41 tahun yang mengelola toko pakaian pria.

Bagi Nouf, yang bekerja di toko kosmetik, gaya rambut 'boy' memberikan pesan tersendiri. "Kami ingin mengatakan bahwa kami eksis, dan peran kami dalam masyarakat tidak jauh berbeda dari pria."

Dia menambahkan bahwa rambut pendek menjadi 'unjuk kekuatan wanita'.

Selengkapnya di halaman berikutnya

Saksikan juga program Viral: Mengenal Dimas Mangara Si Dada Jedak-Jeduk

[Gambas:Video 20detik]




Perubahan Aturan bagi Wanita

Pencabutan kewajiban memakai hijab hanyalah salah satu dari banyak perubahan yang menata ulang kehidupan sehari-hari para wanita Saudi di bawah MBS, yang ditunjuk menjadi ahli waris takhta Kerajaan Saudi oleh ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, sekitar lima tahun lalu.

Wanita Saudi kini tidak lagi dilarang menghadiri konser dan acara olahraga, dan tahun 2018 lalu, mereka mendapatkan hak untuk mengemudi. Kerajaan Saudi juga melonggarkan aturan perwalian, yang berarti wanita sekarang bisa mendapatkan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa izin kerabat laki-laki.

Namun, reformasi semacam itu diwarnai dengan adanya tindakan tegas terhadap pada aktivis hak perempuan -- bagian dari kampanye luas melawan para pembangkang di Saudi.

Membuat lebih banyak wanita yang bekerja menjadi komponen utama dari rencana reformasi Visi 2030 yang dicetuskan MBS untuk membuat Saudi tidak terlalu bergantung pada minyak.

Saksikan juga program Viral: Mengenal Dimas Mangara Si Dada Jedak-Jeduk

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 3
(isa/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads