Jurnalis Rusia, Dmitry Muratov, yang meraih Nobel Perdamaian tahun 2021 meraup US$ 103,5 juta (Rp 1,5 triliun) saat melelang medali Nobel miliknya untuk membantu anak-anak korban perang di Ukraina. Angka itu mencetak rekor tertinggi untuk lelang medali Nobel.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/6/2022), Heritage Auctions yang menggelar lelang itu di New York, Amerika Serikat (AS), menyatakan semua hasil lelang akan disumbangkan untuk respons kemanusiaan UNICEF untuk anak-anak yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di Ukraina akibat invasi Rusia.
Lelang ini digelar pada Senin (20/6) waktu setempat, yang bertepatan dengan Hari Pengungsi Sedunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muratov merupakan editor salah satu surat kabar independen besar di Rusia, Novaya Gazeta, yang sangat kritis pada Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya. Surat kabar itu menghentikan operasional di Rusia sejak Maret lalu usai mendapat peringatan pemerintah terkait liputan soal perang di Ukraina.
Tekanan terhadap outlet media Rusia yang liberal terus berlanjut di bawah Putin, yang memimpin negara itu sejak 1999. Namun praktik semacam itu semakin meningkat setelah Moskow mengirimkan tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Media arus utama dan organisasi yang dikendalikan pemerintah Rusia terus mengikuti dengan cermat bahasa yang digunakan Kremlin untuk menggambarkan konflik dengan Ukraina. Moskow sendiri menyebut tindakannya sebagai 'operasi khusus' untuk menjamin keamanan Rusia dan mende-Nazifikasi Ukraina.
Kiev dan sekutu-sekutu Baratnya menyebut Rusia melancarkan agresi perang tak beralasan.
Menurut laporan media-media AS, lelang medali Nobel Perdamaian milik Muratov memecahkan rekor untuk setiap lelang medali Nobel, dengan sejumlah laporan menyebut lelang tertinggi sebelumnya hanya mencapai di bawah US$ 5 juta (Rp 73,9 miliar).
"Penghargaan ini tidak seperti lelang lainnya yang pernah ada. Tuan Muratov, dengan dukungan penuh staf-stafnya di Novaya Gazeta, mengizinkan kami untuk melelang medalinya bukan sebagai barang koleksi tetap sebagai peristiwa yang dia harapkan akan memberikan dampak positif bagi kehidupan jutaan pengungsi Ukraina," demikian pernyataan pihak Heritage Auctions sebelum lelang digelar.
Muratov yang mendirikan Novaya Gazeta tahun 1991, meraih Nobel Perdamaian tahun 2021 bersama jurnalis Filipina, Marie Ressa. Komite Nobel saat itu menyebut keduanya mendapatkan Nobel Perdamaian atas 'upaya mereka menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi'.
Saat itu, Muratov berjanji untuk menyumbangkan hadiah uang sekitar US$ 500.000 yang didapatnya untuk amal.
Muratov juga mendedikasikan Nobel yang diraihnya untuk enam jurnalis Novaya Gazeta yang tewas dibunuh sejak tahun 2000. Salah satunya Anna Politkovskaya, pengkritik perang Rusia di Chechnya, yang terbunuh tahun 2006 lalu di dalam lift yang ada di gedung apartemennya di Moskow.