Kremlin menyatakan dua warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditangkap saat bertempur di Ukraina merupakan tentara bayaran yang membahayakan nyawa tentara-tentara Rusia. Ditegaskan oleh Kremlin bahwa keduanya akan diselidiki dan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/6/2022), penegasan itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, saat diwawancara jaringan televisi terkemuka AS, NBC News, pada Senin (20/6) waktu setempat.
Pernyataan Peskov itu juga menjadi pengakuan resmi pertama dari Rusia bahwa dua pria, yang diidentifikasi oleh media AS sebagai Andy Huynh (27) dan Alexander Drueke (39), kini ditahan dan tengah diselidiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tentara pencari keuntungan. Mereka terlibat dalam aktivitas ilegal di wilayah Ukraina. Mereka terlibat dalam penembakan dan gempuran terhadap personel militer kami. Mereka membahayakan nyawa personel militer kami," cetus Peskov.
"Dan mereka seharusnya dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan. Kejahatan itu harus diselidiki ... Satu-satunya hal yang jelas adalah mereka melakukan kejahatan. Mereka bukan militer Ukraina. Mereka tidak tunduk pada konvensi Jenewa," tegasnya.
Anggota keluarga dua warga AS itu, pekan lalu, menuturkan keduanya pergi ke Ukraina sebagai petempur sukarela dan dilaporkan menghilang.
Media Rusia, pekan lalu, menayangkan gambar kedua warga AS itu. Namun Peskov tidak mengungkapkan di mana keduanya ditahan.
![]() |
Simak Video 'Serangan Rusia Mengenai Daerah Permukiman di Ukraina':