Otoritas Iran menghukum gantung seorang pria yang disebut sebagai ekstremis Sunni. Pria berusia 21 tahun ini divonis mati atas dakwaan membunuh dua ulama Syiah dan melukai satu orang lainnya dalam serangan pada awal April lalu.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/6/2022), penyerangan brutal itu terjadi pada 5 April lalu di kuil Imam Reza yang menghormati salah satu tokoh yang paling dihormati dalam Syiah. Pelaku penyerangan diidentifikasi sebagai Abdolatif Moradi yang berusia 21 tahun dan keturunan Uzbekistan.
Penyerangan itu terjadi saat bulan suci Ramadan ketika banyak orang yang berkumpul di sekitar kuil yang berada di Mashhad, kota terbesar kedua Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vonis mati terhadap Abdolatif Morado dilakukan dengan hukuman gantung pagi ini, dengan kehadiran sekelompok warga dan pejabat di penjara Vakilabad di Mashhad," sebut kepala otoritas kehakiman provinsi setempat, Gholamali Sadeghi, seperti dikutip situs kehakiman Mizan Online.
Baca juga: Iran Hukum Gantung 12 Orang dalam Sehari! |
Disebutkan oleh Sadeghi bahwa pelaku 'dituduh melakukan moharebeh (perang melawan Tuhan) menggunakan senjata untuk meneror populasi di kuil dan bahkan di luarnya'.
Laporan kantor berita Tasnim menyebut pelaku menikam salah satu korbannya hingga 20 kali.
Pada 7 Juni lalu, otoritas kehakiman Iran mengumumkan hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Moradi. Saat itu pengacara Moradi menyebut kliennya mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Menurut laporan media-media lokal, Moradi memasuki wilayah Iran secara ilegal setahun sebelumnya dari Pakistan dan tinggal di wilayah Mashhad. Para pemimpin Iran menyalahkan 'elemen takfiri' untuk serangan mematikan itu. Istilah 'takfiri' di Iran dan beberapa negara lainnya merujuk pada kelompok Sunni radikal.
Salah satu ulama yang menjadi korban, Mohammad Aslani, tewas seketika, sedangkan ulama kedua, Sadegh Darai, diumumkan meninggal dua hari kemudian.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah dua ulama Sunni ditembak mati di luar sebuah sekolah keagamaan di kota Gonbad-e Kavus. Tiga tersangka dalam kasus itu, yang juga Sunni, ditangkap pada akhir April, namun laporan media pemerintah menyatakan serangan itu 'tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris'.
Tahun lalu, Iran melaporkan eksekusi mati tahunan tertinggi dalam empat tahun terakhir. Laporan tahunan Amnesty International menyebut Iran mengeksekusi mati sedikitnya 314 orang pada tahun 2021 -- angka itu naik dibandingkan tahun 2020 dengan 246 orang dieksekusi mati.