Tak Henti-hentinya Penembakan Brutal di AS Telan Korban Jiwa

Tak Henti-hentinya Penembakan Brutal di AS Telan Korban Jiwa

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 17 Jun 2022 22:08 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Aksi penembakan brutal kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini penembakan terjadi di sebuah gereja di negara bagian Alabama.

Dilansir AFP, Jumat (17/6/2022), penembakan itu menyebabkan dua orang tewas. Selain itu satu orang disebutkan terluka.

Penembakan terjadi pada Kamis (16/6) waktu setempat di Gereja Episkopal St Stephen di kota Vestavia Hills. Departemen kepolisian kota itu menuliskan di Facebook bahwa seorang tersangka ditahan usai penembakan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tidak disebutkan secara rinci mengenai identitas tersangka tersebut.

Melalui situsnya, pihak gereja mengatakan bahwa penembakan itu terjadi saat gereja tengah mengadakan acara makan malam seadanya.

ADVERTISEMENT

Kapten polisi Shane Ware mengatakan kepada wartawan bahwa seorang penyerang memasuki gereja dan mulai melepas tembakan. Akibatnya tiga orang tertembak, dua di antaranya meninggal dan satu lagi dirawat di rumah sakit.

Simak halaman selanjutnya

Amerika Serikat diketahui tengah berada di babak yang sangat mengerikan dari epidemi kekerasan senjata.

Sejak awal tahun ini, lebih dari 20.000 orang telah tewas akibat kekerasan senjata api di Amerika Serikat. Demikian menurut sebuah LSM bernama Arsip Kekerasan Senjata. Ini termasuk kematian karena bunuh diri.

Kasus paling fatal dalam rangkaian kekerasan ini adalah penembakan di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas yang menewaskan 19 anak dan dua guru pada 24 Mei lalu.

Dilansir dari DW, Presiden AS Joe Biden telah menganjurkan larangan senjata laras panjang di tengah maraknya aksi penembakan. Hal ini menjadi upaya di antara langkah-langkah lain untuk mencegah kekerasan bersenjata.

Dorongan untuk meloloskan aturan pengetatan penjualan senjata api juga muncul dari para penyintas. Seorang anak berusia 11 tahun yang selamat dari penembakan massal di Texas berbicara di depan Kongres AS.

Ia menceritakan upaya untuk menyelamatkan diri saat pelaku penyerangan menembak seorang teman di sebelahnya. Bocah itu mengatakan, "Saya mengambil darahnya dan mengoleskannya ke seluruh tubuh saya."

Halaman 3 dari 2
(dwia/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads