Penegasan Menlu Rusia: Kami Tidak Menginvasi Ukraina!

Penegasan Menlu Rusia: Kami Tidak Menginvasi Ukraina!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 17 Jun 2022 10:22 WIB
Russian Foreign Minister Sergei Lavrov gives a press conference after meeting Ukraines Foreign Minister for talks in Antalya, on March 10, 2022, 15 days after Russia launched a military invasion on Ukraine. - Russian and Ukrainian foreign ministers are in Turkey to hold face-to-face talks in the first high-level contact since the invasion. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Foto: Menlu Rusia Sergei Lavrov (AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Sejak pasukan Rusia menyerang Ukraina hampir empat bulan lalu, ribuan warga sipil telah tewas dan kota-kota menjadi puing-puing. Jutaan warga Ukraina pun telah meninggalkan rumah mereka.

Namun, dalam wawancara dengan media Inggris, BBC pada hari Kamis (16/6) waktu setempat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa segala sesuatunya tidak seperti yang terlihat.

"Kami tidak menginvasi Ukraina," katanya seperti diberitakan BBC, Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengumumkan operasi militer khusus karena kami sama sekali tidak punya cara lain untuk menjelaskan kepada Barat bahwa menyeret Ukraina ke NATO adalah tindakan kriminal," cetus Menlu Rusia itu.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Lavrov hanya memberikan sedikit wawancara kepada media Barat.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengulangi kalimat resmi Kremlin bahwa ada Nazi di Ukraina. Para pejabat Rusia sering mengklaim bahwa militer mereka "menghilangkan Nazi" di Ukraina.

Beberapa waktu lalu, Lavrov pernah memperingatkan ada bahaya nyata dari Perang Dunia III.

"Bahayanya serius, ini nyata, Anda tidak bisa meremehkannya," kata Lavrov kepada kantor berita Rusia, Interfax saat itu.

Simak Video 'Zelensky: Semakin Kuat Senjata Kita, Semakin Cepat Rakyat Bebas':

[Gambas:Video 20detik]



Lavrov juga menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "berpura-pura" untuk bernegosiasi dengan Rusia.

"Dia aktor yang bagus," cetusnya.

Namun, dia menambahkan: "Jika Anda melihat dengan seksama dan membaca dengan seksama apa yang dia katakan, Anda akan menemukan seribu kontradiksi."

Tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Lavrov mengatakan dia yakin bahwa "semuanya tentu saja akan selesai dengan penandatanganan kesepakatan.

"Tetapi parameter kesepakatan ini akan ditentukan oleh keadaan pertempuran yang akan terjadi pada saat kesepakatan itu menjadi kenyataan," tandas Lavrov.

Menurut perkiraan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 4.113 warga sipil telah tewas dan 4.916 orang terluka di Ukraina sejak perang dimulai dengan Rusia, dengan jumlah korban sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads