Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke kawasan Timur Tengah bulan depan. Biden dijadwalkan akan berkunjung ke Israel, Palestina dan Arab Saudi pada pertengahan Juli mendatang.
Seperti dilansir AFP, Rabu (15/6/2022), Gedung Putih mengakhiri spekulasi yang beredar selama berminggu-minggu pada Selasa (14/6) waktu setempat ketika mengumumkan bahwa Biden akan berkunjung ke Israel, lalu ke Tepi Barat di Palestina dan Saudi pada 13-16 Juli.
Ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama Biden ke kawasan Timur Tengah sebagai Presiden AS. Dijelaskan Gedung Putih bahwa dalam kunjungan-kunjungan itu, Biden akan menggelar pertemuan langsung dengan para pemimpin Israel, Palestina dan Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan akan dimulai di Israel, dengan Biden akan bertemu langsung dengan Perdana Menteri (PM) Naftali Bennett. Biden kemudian akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kemungkinan di Bethlehem, saat mengunjungi Tepi Barat.
Setelah itu, Biden akan bertolak ke Jeddah, Saudi, dan ada kemungkinan bertemu langsung dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga pemimpin de-facto Saudi.
"Kita bisa mengharapkan Presiden untuk bertemu Putra Mahkota," ucap seorang pejabat AS, yang tidak disebut identitasnya.
Pertemuan dengan MBS akan menjadi pertemuan yang paling diawasi, mengingat Biden sebelumnya sempat menyebut MBS sebagai 'paria' atas perannya dalam pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, yang juga kolumnis media terkemuka AS, The Washington Post.
Pejabat AS itu menolak anggapan bahwa Biden mundur dari prinsipnya karena melakukan pertemuan dengan MBS. Dia menegaskan bahwa 'kebijakan AS menuntut kalibrasi ulang hubungan' setelah pembunuhan Khashoggi, 'bukan perpecahan'.
Simak juga 'Joe Biden dan Elon Musk yang Saling Sindir':
Ditekankan pejabat AS itu bahwa Saudi telah menjadi mitra strategis AS selama delapan dekade dan menjadi sekitar 70.000 warga Amerika. Kunjungan itu, menurut pejabat AS itu, merupakan 'hal yang cerdas untuk dilakukan pada waktu yang tepat dan menawarkan peluang untuk keuntungan signifikan bagi AS, bagi Arab Saudi, bagi kawasan Timur Tengah'.
Dalam rangkaian kunjungan itu, Biden juga akan menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk yang digelar di Jeddah, Saudi.
Ada perkiraan bahwa Biden mengharapkan untuk mengamankan dorongan dalam produksi minyak Saudi, dalam upaya menjinakkan harga bahan bakar dan inflasi yang menyelimuti AS menjelang pemilu sela di mana Partai Demokrat yang menaunginya terancam kalah.
Sementara Gedung Putih mengonfirmasi bahwa 'keamanan energi' akan menjadi topik dalam kunjungan ke Saudi, para pejabat AS menegaskan bahwa keseluruhan kunjungan memiliki tujuan diplomatik yang lebih luas.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menekankan bahwa 'kunjungan ke kawasan Timur Tengah ini merupakan puncak dari diplomasi selama berbulan-bulan', bukannya didorong oleh masalah politik domestik baru-baru ini.