Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinilai tidak seharusnya berkunjung ke Arab Saudi atau bertemu dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Penolakan ini disampaikan salah satu anggota parlemen AS dari Partai Demokrat, yang menaungi Biden.
Seperti dilansir Reuters, Senin (6/6/2022), laporan soal rencana kunjungan Biden ke Saudi maupun rencana pertemuan dengan MBS mencuat setelah beberapa waktu lalu, intelijen AS menyimpulkan MBS menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh wartawan Jamal Khashoggi tahun 2018 lalu.
Khashoggi yang berstatus penduduk AS ini diketahui pernah menulis artikel kolom yang kritis terhadap kebijakan MBS, untuk media terkemuka AS, The Washington Post. Dia tewas dan dimutilasi oleh para agen yang terkait MBS di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Joe Biden Pertimbangkan Kunjungi Arab Saudi |
Pada Jumat (3/6) lalu, Biden mengakui kemungkinan dirinya berkunjung ke Saudi dalam waktu dekat. Namun anggota parlemen AS dari Partai Demokrat, Adam Schiff, tidak setuju dengan rencana kunjungan itu.
Saat ditanya apakah Biden harus mengunjungi Saudi dan bertemu MBS, Schiff yang menjabat Ketua Komisi Intelijen pada House of Representatives (HOR) atau DPR AS dengan tegas menjawab: "Dalam pandangan saya, tidak."
"Saya tidak akan pergi. Saya tidak akan menjabat tangannya. Ini adalah seseorang yang membantai seorang penduduk Amerika, memutilasinya menjadi beberapa bagian dan dalam cara yang paling mengerikan dan terencana," tegas Schiff dalam wawancara dengan program televisi CBS 'Face the Nation'.